DKK Semarang Targetkan Vaksin Pelajar Selesai Bulan Ini

Vaksinasi pelajar di Kota Semarang
Vaksinasi pelajar di Kota Semarang

Sudah dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak minggu lalu di Kota Semarang membuat Pemerintah Kota Semarang terus melakukan percepatan vaksinasi.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan hingga saat ini sudah sekitar 30 persen pelajar yang tervaksin dari target 156.000 sasaran. Capaian ini terbilang cukup tinggi yakni sudah mencapai 45 ribu pelajar tervaksin.

"Kita targetkan bulan ini bisa selesai, harapannya stok vaksin yang diterima memadahi dan akan kita lakukan mulai minggu ini," kata Hakam, Senin (6/9).

Dalam upaya percepatan vaksinasi pelajar, Hakam sudah menyampaikan kepada Puskesmas untuk melakukan kegiatan vaksinasi dilingkungan kerjanya secara door to door. 

Tak hanya pelajar, Hakam juga meminta Puskesmas untuk masuk ke masing-masing Kelurahan untuk menyasar kelompok rentan yang belum mendapatkan vaksinasi.

"Tapi orang tua siswa harus sabar dulu, karena stok vaksin juga harus dibagi-bagi untuk kelompok rentan lainnya. Misalnya kemarin kita dapat 50 ribu dosis, kalau minggu depan dapat lagi 50 ribu dosis akan cepat selesai," ungkapnya.

Untuk memaksimalkan vaksinasi pelajar dan usia rentan, Hakam mengaku sudah menggeser vaksinasi dosis kedua Merdeka Candi. 

Jika semula vaksinasi tersebut dibebankan di 10 Puskesmas maka sejak tanggal 2 September hingga hari ini, Senin, 6 September vaksinasi yang pada dosis satu dilakukan di GOR Jatidiri, suntikan kedua dilakukan di Mal Tentrem.

"Seluruh puskesmas melakukan vaksinasi di kelurahan. Jadi, suntikan dosis kedua kami jadikan satu di Mal Tentrem," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, berharap stok vaksin di Kota Semarang aman persediaannya. 

Sehingga jadwal vaksinasi pelajar yang memang ada setiap harinya bergiliran dari sekolah satu dengan sekolah lain bisa terus berjalan.

"Hampir setiap hari ada jadwalnya. Mudah-mudahan vaksinnya tersedia terus," terang Gunawan.

Gunawan mengatakan hingga saat ini masih ada beberapa orang tua yang belum setuju dengan di bukanya PTM, peserta didik tetap mendapatkan pelajaran melalui daring.

"Saat ini kita lakukan blended learning yakni daring dan luring sembari dilakukan vaksinasi ke semua pelajar," tandasnya.