DKK Semarang Terima Vaksin, 10 Tokoh Akan Divaksin Pertama

Vaksin Sinovac telah diterima di gudang penyimpanan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan kota Semarang sebanyak 9.800 vial atau setara untuk 4.900 tenaga kesehatan.


Vaksin Sinovac yang sudah diterima oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang, hari ini mulai disuntikkan. Beberapa tokoh yang ada di Semarang mendapatkan suntikan vaksin di Aula Dinas Kesehatan Kota Semarang, Kamis (14/1/2021).

Mereka adalah Wakil Wali Kota Semarang, Kapolrestabes,Dandim 0733/BS Semarang, Dandenpom IV/5 Semarang,Ketua Kejaksaan Tinggi Negeri Semarang,Ketua Pengadilan Negeri Semarang, Ketua DPRD Kota Semarang, Ketua MUI, Ketua KONI Kota Semarang yang juga Ketua Kadin, Ketua IDI, Kepala BPOM Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu menjadi orang pertama dalam jajaran Pemerintahan Kota Semarang yang diberikan vaksin Sinovac.

Mbak Ita sapaan akrabnya mengaku deg-degan saat akan disuntik vaksin, hal ini ternyata mempengaruhi hasil tekanan darahnya menjadi cukup tinggi saat akan disuntikkan vaksin.

"Pertama deg-degan juga makanya tadi saat dicek tekanan darahnya sempet naik, tapi kemudian bisa normal kembali tensinya setelah menunggu beberapa saat, lalu bisa di vaksin dan alhamdulilah tidak ada dampak yang dirasakan setelah 30 menit tadi," ungkap Mbak Ita usai dilakukan Vaksinasi, Kamis (14/1).

Mbak Ita mengatakan usai melakukan registrasi ulang, dirinya kemudian di cek suhu tubuh dan tekanan darahnya, kemudian petugas Vaksinasi melontarkan beberapa pertanyaan seperti apakah pernah terpapar covid, pernah berinteraksi dengan kontak erat, apakah memiliki penyakit Autoimun, Kelainan darah hingga tekanan darah tinggi.

"Rasanya seperti di vaksin biasanya atau suntik biasanya, tidak ada bedanya dengan vaksin lain seperti meningitis, jadi sama saja, dan nanti setelah dua minggu atau 14 hari akan diulang lagi vaksinasinya," ujarnya.

Sementara itu, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang awalnya dijadwalkan untuk ikut divaksinasi, ternyata tidak jadi di vaksin.

Alasannya karena Hendi, sapaannya, sudah melalui tes darah sehari sebelum vaksin dimulai, dan dinyatakan antibodinya jauh diatas rata-rata, untuk itu, Hendi belum membutuhkan vaksin untuk saat ini.

"Saya termasuk penyintas covid, dan kemarin sudah koordinasi dengandokter yang merawat saat menderita covid dna dianjurkan untuk tes darah, dan semalam hasil tes darah saya hasil titer antibodinya mencapai 1/320 dan ini sangat jauh diatas angka normal dan artinya secara antibodiimun saya masih kuat,sehinggadalam kesempatan ini supaya lebih tepat sasaran, vaksin yang untuk saya, saya serahkan ke bu wakil walikota," jelas Hendi.

Dengan tingginya hasil tes antibodi, Hendi mengaku jika saat ini vaksin tersebut bukan merupakan prioritas untuk nya.

Namun jika dalam beberapa bulan kedepan, hasil tes antibodi menurun, bukan tidak mungkin orang nomor satu di Kota Semarang ini akan di vaksinasi.

"Menurut dokter, titer antibodi ini kan fluktuatif, nanti pada saatnya sudah mulai turun dan sudah tidak bisa melakukan donor plasma, nanti saya pasti akan dapat vaksin, tapi hari ini bukan menjadi prioritas vaksin buat saya, tapi saya justru ingin menyumbangkan plasma kepada kawan-kawan yang terkena covid," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan, M. Abdul Hakam juga mengatakan karena Walikota Semarang baru saja dua bulan lalu terpapar covid, serta hasil antibodinya masih sangat bagus, untuk itu sekitar enam bulan kedepan kemungkinan baru bisa dilakukan vaksinasi.

"Pak Wali tidak jadi karena kemarin periksa darah untuk mengetahui titer antibodi ternyata tinggi sekali, makanya sementara ditunda karena ini beliau baru 2 bulan usai terpapar covid, nanti mungkin setelah 6 bulan jika titernya turun bisa di vaksinasi,†tutur Hakam.

Diakhir penuturan, Wali Kota Semarang juga berpesan jika penyuntikan vaksin Sinovac yang merupakan program vaksinasi dari pemerintah pusat sudah diteliti oleh para ahli dna dinyatakan aman, untuk itu Hendi menghimbau pada masyarakat jangan pernah takut untuk di vaksin.

"Vaksin ini adalah program pemerintah yang pasti ingin melindungi masyarakat, jadi mari kita bersama-sama atasi persoalan covid denganberita positif tentang vaksinasi," pungkas Hendi.