Dokter Australia Desak Wajib Masker Diberlakukan Kembali

Para dokter di Australia kembali mendorong agar aturan wajib masker di dalam ruangan diberlakukan kembali menyusul lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian.


Awal pekan ini Presiden Asosiasi Medis Australia (AMA) Omar Khorshid mengatakan sistem kesehatan Australia Barat tidak akan mampu mengatasi angka 25.000 kasus per hari yang mendekati cepat, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Di Victoria, AMA cabang negara bagian mengatakan orang harus secara sukarela memakai masker di supermarket, teater, konser, dan stadion sepak bola. Profesor penyakit menular di Australian National University Sanjaya Senanayake mengakui masyarakat mungkin tidak begitu menginginkannya.

"Saya pikir masyarakat sudah muak dengan masker, Covid," kata Senanayake, seperti dikutip dari 9News, Selasa (17/5).

"Yang paling penting adalah orang-orang memiliki booster mereka," katanya.

Dia memperingatkan penyakit pada orang dengan gejala ringan selama infeksi mereka dapat memiliki efek yang bertahan lama.

"Hanya karena Anda tidak berakhir di rumah sakit karena sakit, bukan berarti Anda tidak boleh sakit," katanya.

Peningkatan kasus Covid-19 terjadi saat musim flu besar pertama dalam tiga tahun berlangsung. Saat negara memasuki musim dingin, influenza menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.

Di Victoria, 20 orang meninggal karena Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 13.694 kasus baru lainnya didiagnosis.

Pada Senin (16/5), lima orang meninggal dan 11.464 kasus baru dilaporkan. Di NSW, 16 orang telah meninggal karena penyakit ini. Dalam 24 jam terakhir, 10.972 orang dinyatakan positif.

Itu melonjak tajam dari Senin, di mana empat orang meninggal dan 8286 orang dinyatakan positif.

Biro Statistik Australia mencatat lebih sedikit orang Australia yang memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Hanya 78 persen warga Australia yang mengenakan masker pada pekan lalu, menurut temuan ABS, turun dari 98 persen pada Februari tahun ini.