Dosen ITB Yakin Kemacetan di Kota Besar Bisa Diatasi

Istimewa/Dok.RMOL.id
Istimewa/Dok.RMOL.id

Sony Sulaksono Wibowo, Dosen Teknik Sipil ITB menilai, kemacetan tak bisa dihilangkan dari sebuah kota besar yang relatif maju moda transportasinya. Namun problematika ini bukan tidak mungkin tidak bisa dihilangkan.

“Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah kota adalah bagaimana mengendalikan kemacetan dan memberi banyak alternatif transportasi bagi masyarat kota untuk pemenuhan kebutuhannya,” kata Sony dalam keterangannya diterima RMOLJateng, Kamis (23/1).

Karena itu, untuk mengatasi permasalahan kemacetan, kata Sony, harus dibarengi dengan sinergitas antar pemerintah, khususnya di daerah dengan masyarakatnya. Salah satunya adalah melalui kampanye penggunaan transportasi umum dan tata kota yang baik.

“Masyarakat mau naik angkutan umum, tersedia angkutan umum yang terjangkau dan jaringannya yang lengkap. Masyarakat mau naik mobil, silakan, tapi kota tidak menyediakan fasilitas terlalu banyak. Jalan dan lahan parkir adalah apa yang tersedia saja karena transportasi kota adalah tentang memindahkan orang, bukan mobil,” tuturnya.

Sebab, Sony yakin, dengan upaya penggalakkan dari pemerintah, permasalahan kemacetan bisa teratasi. Ia pun mencontohkan sinergitas yang pernah terbangu saat Covid-19 lalu. Saat itu dengan kebijakan yang diambil, pemerintah secara tidak langsung berhasil menghilangkan kemacetan.

“Jadi, ingin gaya dengan mobil, ya silahkan terkena macet dan parkir susah. Ingin mudah mobilitas di perkotaan, silahkan gunakan jaringan angkutan umum dan atau dengan jalan jalan atau bersepeda. Ada semua tersedia. Tapi ingat, Kota di Indonesia bukan seperti film Cars,” tandasnya.