- Seorang Veteran Melekat Balutan Baju Perjuangan
- Seni Jedoran Meriahkan Ngawen Tradisional Festival 2024
- Beswan Djarum 2024, 516 Peserta Tampil Memukau
Baca Juga
Seiring dengan perkembangan zaman yang kian modern dan canggih, tentunya menimbulkan sisi positif dan negatif dalam kehidupan umat manusia, tak terkecuali di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Karena itu, anak-anak muda generasi muda sepatutnya berperan positif dalam menjadi agen perubahan. Hal itu diungkap anggota Komisi E DPRD Jateng, Bagus Suryokusumo dalam sosialisasi kebijakan melalui Focus Group Discussion (FGD), yang melibatkan komunitas anak-anak muda, di Kantor Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur, belum lama ini.
Menurut Bagus, di dunia yang serba instan ini, tak perlu dilihat kemudahannya saja, tetapi masyarakat generasi muda mesti sadar perubahan tak selamanya berdampak baik.
"Kita semua tahu zaman semakin maju dan memudahkan segala aspek kehidupan. Namun begitu, anak-anak muda seharusnya bisa memahami perubahan dari dua aspek, baik positifnya serta melihat juga dampak negatifnya. Maka, kita butuhkan generasi muda bisa menjadi agen perubahan," ajak Bagus.
Selain itu, imbau Bagus, perubahan zaman yang terjadi, bagi generasi muda harus dimaknai juga sebagai tantangan karena itu, para masa depan bangsa harus mempersiapkan diri agar berubah menjadi lebih baik.
“Kemampuan dalam menguasai penggunaan teknologi pasti semua anak-anak muda sanggup. Dari hal mudah ini, generasi muda bisa mendayagunakan kemampuan digitalnya, maka secara nggak langsung dapat ikut berperan mendukung pembangunan masyarakat di daerah,” katanya.
“Yang bisa dilakukan, misalnya membangun usaha online yang setidaknya bisa menyerap tenaga kerja. Dengan cara itu, pemuda layak dianggap sebagai agen perubahan saat ini," tandas Anggota DPRD Jawa Tengah itu.
- Seorang Veteran Melekat Balutan Baju Perjuangan
- Seni Jedoran Meriahkan Ngawen Tradisional Festival 2024
- Pemkab Rembang Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan