DPRD Minta Pemda Segera Perbaiki Jalan Rusak Parah di Kawasan Merapi

Truk-truk sarat muatan pasir dituding menjadi salah satu pemicu kerusakan jalan di kawasan Merapi, Kamis (14/9). RMOL Jateng
Truk-truk sarat muatan pasir dituding menjadi salah satu pemicu kerusakan jalan di kawasan Merapi, Kamis (14/9). RMOL Jateng

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Magelang Yusuf Sakir, minta Pemda merespon aspirasi masyarakat untuk memperbaiki kerusakan jalan ruas Krakitan-Jerukagung.


"Segera perbaiki jalan yang rusak parah tersebut. Bisa menggunakan anggaran pemeliharaan atau dari sumber lainnya," kata Sakir. 

Ketika jalan itu dijadikan akses armada pengangkut hasil tambang Golongan C, lanjut dia, perlu dilakukan pengawasan dan penertiban tonase oleh Dinas Perhubungan.

"Bupati melalui dinas-dinas teknis segera menindak lanjuti surat aduan yang telah diterima dari masyarakat," pintanya.

Sebelumnya, kerusakan infrakstruktur jalan desa-desa di Kecamatan Srumbung disorot Fraksi Partai Gerndra. Kerusakan itu ditengarai dampak dari lemahnya penegakan aturan.

"Ke depan perlu dipertimbangkan untuk membuat jalur khusus infrastruktur jalan armada truk pengangkut galian C," kata Supardi, anggota fraksi itu. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang, David Rudianto, mengaku sudah memgusulkan anggaran ke pusat, untuk perbaikan jalan-jalan di kawasan Merapi.

"Kita sudah mengusulkan anggaran ke pusat, namun (sampai saat ini) belum turun," katanya, dihubungi terpisah.

Perbaikan dengan dana pemeliharaan rutin, menurut dia, tidak awet. Karena jalan itu dilewati banyak truk muatan material vulkanik diduga ODOL (over dimensi, over load).

Sebelumnya, Pemkab Magelang diminta segera memperbaiki kerusakan jalan ruas Krakitan-Jerukagung. Jalan itu rusak parah karena tiada henti dilewati truk sarat muatan material golongan C.

Tokoh masyarakat Kralitan, Muhammad Amin menyebut, dua aspirasi penting telah disampaikan kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Magelang yakni segera perbaiki jalan rusak. 

Kedua menolak jalan itu sebagai akses truk pengangkut material vulkanik Merapi karena dianggap menghambat mobilitas masyarakat.

Selama ini, kata dia, masyarakat masih bersabar, menunggu respon dari pemda. Bila tidak ada respon cepat, kami akan menutup jalan dengan portal.

"Saat ini, masyarakat telah siap bergerak melakukan aksi pasang portal, tinggal menunggu aba-aba," tukasnya, diamini Ahmad Basyir, Ujang Sihabudin, Maulana Sadida.