Sejumlah juru bicara fraksi di DPRD Wonogiri mempertanyakan keseriusan Pemkab Wonogiri dalam menangani krisis air bersih di Wonogiri belahan selatan.
- Ada 3 Pengungsi UNHCR, Kantor Imigrasi Pemalang Gelar Rakor Tim Pora di Brebes
- Pemkab Gelar Operasi Truk Pasir Merapi
- Meriahkan Hari Jadi, Pemkab Blora Sediakan 275 Gunungan untuk Warga
Baca Juga
Mereka mempertanyakan itu saat menyampaikan pandangan umum fraksi pada sidang paripurna DPRD tentang penetapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Wonogiri tahun anggaran 2023 menjadi peraturan daerah, Kamis (09/10)
‘’Kemarau tahun ini, di Wonogiri ada delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Mohon penjelasan langkah apa yang akan diambil Pemkab,’’ tanya Yekti Dewi juru bicara fraksi Amanat Kebangkitan Bangsa
Sedangkan Jubir Fraksi PKS, Sriyanto, menanyakan apa yang dilakukan Pemkab menghadapi kemarau panjang ini.
Pertanyaan senada juga disampaikan juru bicara Fraksi Partai Golkar, Paryanti. ‘’Pada kemarau ini, langkah apa yang dilakukan Pemkab, baik soal kekeringan maupun penanganan kepada para petani.
Semua pertanyaan tersebut belum dijawab oleh eksekutif karena jawaban akan disampaikan pada sidang paripurna berikutnya.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono, saat dihubungi seusai sidang paripurna menjelaskan bahwa ada tujuh kecamatan yang kini butuh suplay air bersih yakni Kecamatan Paraggupito, Giritontro, Pracimantoro, Giriwoyo, Eromoko, Tirtomoyo, dan Nguntoronadi.
‘’Sedangkan Kecamatan Manyaran yang kita prediksi juga terdampak El Nino, sampai sekarang malah kebutuhan air bersih masih tercukupi,’’ katanya.
Pemkab tidak tinggal diam, dengan menyiapkan 3.000 tangki air bersih. Namun, baru terserap 1.152 truk tangki.
Selain itu, bantuan dari pihak ketiga juga terus mengalir. Pada Kamis (9/10) SMP Negeri 2 Girimarto menyalurkan bantuan air bersih di Kecamatan Paranggupito dan Kecamatan Giritontro. Sebanyak 12 tangki air bersih disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di kedua kecamatan tersebut.
Kepala SMP Negeri 2 Girimarto, Agus Dwianto, menjelaskan penyaluran bantuan air bersih sudah menjadi program rutin sekolah. Agus menyatakan, program ini digulirkan sebagai sarana berbagi, sekaligus melatih kepedulian para siswa.
"Tahun ini bantuan kami salurkan di Kecamatan Paranggupito dan Giritontro yang kami pandang sangat membutuhkan," imbuh Agus.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sutarni, menyatakan bahwa program ini berlangsung atas kerja sama semua warga sekolah. Menurut Sutarni, seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan SMP Negeri 2 Girimarto turut andil dalam menyukseskan program ini.
"Warga SMP Negeri 2 Girimarto, baik siswa, guru, maupun tenaga kependidikan turut berempati dengan adanya bencana kekeringan yang terjadi," ujar Sutarni.
- Hormati Toleransi Sunan Kudus, UMK Pilih Kurban Kerbau Daripada Sapi
- Data Serapan Anggaran Covid-19 Berbeda, Ketua DPRD Jateng Panggil Bappeda Dan BPKAD
- 3.277 Wanita di Grobogan Resmi Jadi Janda Baru