Naas, berniat membantu tetangga menguras sumur disamping rumah, Nasihin (56) warga Dusun Kemasan, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang meninggal dunia di dalam sumur.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
Baca Juga
Kuat dugaan bahwa korban kehabisan oksigen saat masuk kedalam sumur dengan kedalaman kurang lebih 6 meter tersebut.
Kejadian ini masih ditangani Polsek Bergas, Semarang. Evakuasi korban berlangsung cukup dramatis. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang juga diterjunkan.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra membenarkan kejadian tersebut.
Informasi yang didapat dari keterangan polisi adalah bahwa korban bernama Nasihin (56). Ia sehari-hari bekerja sebagai petani.
"Dan korban berhasil di evakuasi oleh tim dari Polsek Bergas bersama BPBD Kabupaten Semarang dari sumur sedalam kurang lebih 6 meter," jelas Kapolres, AKBP Achmad Oka Mahendra, Selasa (12/03).
Di lokasi kejadian Kapolsek Bergas, AKP Wahyono, menjelaskan kronologi korban meninggal dunia diduga kehabisan oksigen saat melakukan pengurasan sumur milik tetangganya.
Pemilik rumah Kusdi (70) saat kejadian berada di tempat kejadian. Korban datang dari bertani dan menanyakan kepada pemilik rumah sedang melakukan apa di tepi sumur.
Kusdi menyampaikan bahwa ia ingin menguras sumur. Korban pun menawarkan diri dengan menyatakan berminat untuk menguras sumur.
Masih menurut AKP Wahyono, korban turun ke dalam sumur dengan ukuran sedalam 6 meter dan berdiameter 70 cm dengan menggunakan kawat dengan membawa pipa.
Pemilik sumur menunggui mesin generator set di atas, namun setelah ditunggu kurang lebih 15 menit, korban tidak ada tanda-tanda menunjukkan reaksi.
"Dan anak dari pak Kusdi, Ahmad Munif (36), yang mengetahui bahwa korban tidak ada reaksi dari dalam sumur, langsung mematikan mesin genset. Dan melakukan pengecekan dengan menggunakan senter. Diketahui korban sudah dalam kondisi tidak bergerak," papar Kapolres.
Saksi Ahmad Munif langsung menghubungi Polsek Bergas yang langsung berkoordinasi dengan Indonesia Automatic Finger Identification System (Inafis) Polres Semarang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Tim dari masing-masing unit tersebut datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Setelah berhasil diangkat dari dalam sumur, pemeriksaan luar dari Tim Inafis Polres Semarang bersama Dokter Puskesmas Pringapus, dr. Ade Nurmaya, menujukkan bahwa diduga korban meninggal karena kekurangan oksigen saat di dalam sumur.
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat Surat Pernyataan, dengan demikian jenazah kemudian langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara