Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menangani dua klaster pondok pesantren di Kebumen dan Banyumas.
- 3.822 TPK Dibentuk untuk Genjot Zero Stunting di Kota Semarang
- Masyarakat Harus Disiplin Bayar Iuran BPJS Untuk Hindari Defisit
- Kejar Target Vaksinasi Nasional, Tim Satgas Covid-19 Gunungpati Gelar Vaksin Malam
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menangani dua klaster pondok pesantren di Kebumen dan Banyumas.
Dia meminta Dinas Kesehatan Jateng melakukan pelacakan dan penyemprotan disinfektan terhadap dua ponpes itu.
Ganjar juga meminta pengelola pondok pesantren tersebut menutup sementara kegiatan belajar mengajar. Sebab jika dilanjutkan, akan sangat membahayakan.
"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," kata Ganjar, di Semarang, Jumat (25/9).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut pihaknya telah melakukan analisa dan pelacakan terhadap dua ponpes tersebut.
Meski demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru itu. Sampai saat ini lanjut dia, pihaknya masih mengebut melakukan tracing dan tindakan treatment lainnya.
"Banyak klaster yang muncul di Jateng, salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di Pondok Pesantren. Kami baru menemukan ada klaster ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen," kata Yulianto.
- PPKM Level 3 Berlanjut, Pemkot Semarang Genjot Vaksinasi
- Pemkab Beri Penghargaan Pengelola PLTU Batang Ikut Tangani Stunting
- DKK Semarang Lakukan Tracing Hingga 21 Kontak Erat Per Satu Kasus