Dua orang pendaki gunung asal Prancis dan Spanyol dinyatakan tewas dan sembilan lainnya luka-luka akibat jatuhnya es di barat daya Swiss, Jumat (27/5) waktu setempat.
- Billboard Joe Biden "Making the Taliban Great Again!" di Pennsylvania Curi Perhatian
- Ratu Elizabeth II Batalkan Kehadiran di KTT Iklim COP26
- Selandia Baru Lockdown Lagi Gara-gara Satu Kasus Covid-19
Baca Juga
Polisi dalam keterangannya mengatakan menerima telepon pada pukul 06:20 pagi (waktu Swiss) yang melaporkan bahwa para pendaki gunung terperangkap dalam seracs yang berjatuhan di Grand Combin, di dekat perbatasan Italia di wilayah Wallis, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Serac adalah bongkahan besar es glasial yang dalam beberapa kasus bisa sebesar rumah. Seracs cenderung terbentuk di persimpangan beberapa celah. Jika serac runtuh saat orang menavigasi gletser atau gunung, itu dapat menyebabkan kerusakan serius atau bahkan kematian, tergantung pada ukuran serac dan posisi pendaki.
Kebanyakan pendaki menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bongkahan es besar ini, dan mereka berhati-hati untuk menghindarinya bila memungkinkan.
Seringkali, serac berbentuk kolom es tinggi dan memiliki ujung yang runcing.
Tujuh helikopter dengan ahli penyelamat gunung langsung terbang ke tempat kejadian. Mereka mendapati 17 pendaki gunung yang bergeletakan tanpa daya.
"Dua orang tewas di tempat kejadian," kata polisi Wallis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/5).
"Mereka adalah seorang wanita Prancis berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 65 tahun dari Spanyol," katanya.
Sembilan pendaki gunung yang selamat diterbangkan ke rumah sakit di dekat Sion dan di Lausanne. "Dua dari mereka terluka parah," kata polisi.
"Jaksa penuntut umum daerah telah membuka penyelidikan untuk menentukan keadaan peristiwa ini," lanjutnya.
Kejatuhan serac terjadi pada ketinggian 3.400 meter (11.100 kaki) di bagian Plateau de Dejeuner di sepanjang jalur pendakian Voie du Gardien.
Massif Grand Combin memiliki tiga puncak di atas 4.000 meter, yang tertinggi adalah Combin de Grafeneire pada 4.314 meter.
Polisi mengeluarkan catatan peringatan tentang berangkat pada ekspedisi ketinggian tersebut.
"Ketika berada di sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut, lebih baik ekstra hati-hati atau tidak mencoba rute jika ragu," kata polisi Wallis.
"Aturannya adalah mencari tahu terlebih dahulu dari pemandu gunung tentang rute yang dipilih dan kelayakannya saat ini," ujarnya.
- Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Korban Angin Ribut
- Indonesia Tawarkan Peralatan Berkualitas Ke Brunei Jajaki Kerjasama Antar Pelabuhan
- Istri Capres Oposisi Korsel Dihantam Isu Palsukan Resume untuk Melamar Kerja