Menhan Amerika Serikat Hegseth Menolak Permohonan Keanggotaan NATO Ukraina

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth Berjalan Masuk Markas Besar NATO Di Brussel, Belgia, Pada Rabu (12/02).  Medsos Menhan Amerika.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth Berjalan Masuk Markas Besar NATO Di Brussel, Belgia, Pada Rabu (12/02).  Medsos Menhan Amerika.

Brussel - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, menyatakan bahwa Amerika Serikat mementahkan permintaan Ukraina menjadi anggota NATO. Hegseth juga menolak adanya usulan pagelaran tentara Amerika Serikat di palagan Rusia Ukraina yang ditujukan untuk menjamin gencatan senjata.


“Pesan kami jelas. Pertumpahan darah dan perang ini harus berhenti. Kami akan menghentikan perang yang penuh kehancuran ini - dan memastikan perdamaian yang mampu bertahan lama - dengan menambahkan kekuatan persekutuan kita dengan assessment dari medan perang,” kata Hegseth kepada Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina dan para petinggi NATO lainnya.

Pernyataan ini ia sampaikan pada saat menghadiri pertemuan dengan NATO di markas besar mereka di Brussel, Belgia pada Rabu (12/02). Posisi Amerika Serikat ini menunjukkan kesungguhan Administrasi Trump dalam menghentikan perang Ukraina. Sumbangan uang dan perlengkapan senjata AS dari APBN mereka kepada Ukraina telah mencapai ratusan miliar dolar Amerika. 

Perang Ukraina sendiri dimulai dengan permintaan Ukraina secara resmi untuk menjadi Anggota NATO, dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh oleh pihak NATO dan semua prosedur keanggotaannya diproses.

Sejarah NATO dan Uni Soviet menunjukkan bahwa terjadi kesepakatan di antara para pemimpin pemenang Perang Dunia II. Kesepakatan tersebut adalah NATO akan tidak mengutak-atik Ukraina apalagi memasukkannya ke dalam persekutuan tersebut.

Lokasi Ukraina adalah posisi yang sangat strategis sehingga Rusia menganggap negara itu buffer zone yang melindungi mereka dari kekuatan militer NATO. Ukraina merupakan bagian dari persemakmuran Rusia dan memiliki sejarah ribuan tahun dengan Rusia. Kehadiran NATO di halaman depan mereka akan dianggap sebagai ancaman langsung. Soviet (sekarang Rusia) tidak akan pernah memberikan toleransi terhadap kondisi yang provokatif tersebut.

Baru pada Administrasi Presiden Amerika Serikat Ke-46, yakni Biden, kesepakatan di antara para pemenang Perang Dunia II tersebut dilanggar secara terang-terangan. Maka pada 22 Februari 2022 Rusia mengadakan agresi terhadap Ukraina. Sebelumnya, ditengarai persekongkolan NATO telah membuat Zelensky, seorang sarjana hukum yang berprofesi sebagai komedian, menjadi Presiden Ukraina melalui suatu pemilihan umum yang dianggap penuh intrik.

North Atlantic Treaty Organization (NATO) adalah persekutuan politik dan militer dari negara-negara pemenang Perang Dunia II didirikan pada tahun 1949. Uni Soviet, walau pun ikut serta membuka medan pertempuran di Timur dan menaklukkan Nazi Jerman, dikucilkan. Tujuan pendiriannya adalah untuk memastikan keamanan mereka secara bersama-sama dalam menghadapi Uni Soviet. Keanggotaannya sekarang mencapai 32 negara dengan perincian 30 negara-negara Eropa, dan 2 (dua) negara dari benua Amerika.

Posisi ini masih tetap sama hingga 76 tahun kemudian saat Uni Soviet telah ambruk dan digantikan dengan persemakmuran Rusia yang keberadaannya sudah tidak menitik-beratkan pada kekuatan senjata semata.