- Viral Baliho Ucapan Ulang Tahun Sang DPR-RI
- Momen Haru Akad Nikah Putri Politisi PDI-P, Ganjar Pranowo Hadir Jadi Saksi Nikah
- BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara Ajak Masyarakat Tolak Hasil Revisi UU TNI, Kepolisian, Dan Kejaksaan
Baca Juga
Banjarnegara - Ketua partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Banjarnegara, Agus Junaidi, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Banjarnegara tengah diterjang isu terkait dirinya tidak akan menjadi ketua lagi di Banjarnegara.
Posisi kepemimpinan dalam partai politik (parpol) seringkali menjadi sorotan utama, bahkan terlebih lagi jika ketua partai kurang tanggap dalam mensejahterakan kader-kadernya alias lebih mementingkan diri sendiri.
Isu tersebut muncul, usai berlangsungnya pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lalu. Golkar yang saat itu menabur suara Selalu Menang dalam mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, justru harus menelan pil pahit di Pilkada Banjarnegara tahun 2024.
Seperti diketahui, pada Pilkada Banjarnegara tahun 2024 lalu partai Golkar mengusung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, dr. Bugar Wijiseno dengan Fahmi Umar Irawan.
Namun, paslon yang diusung oleh partai Golkar mengalami kekalahan telak dari pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana dengan Wakhid Jumali, dan hanya memperoleh suara 113.240 atau 22,38%.
Menurut Agus, terkait isu dirinya tidak akan lagi menjadi Ketua Golkar Banjarnegara, ia sendiri akan tidak mempermasalahkan meski tidak menjadi pemimpin.
"Denger-denger sih ada isu kaya gitu (tidak akan menjadi ketua Golkar Banjarnegara-red), tetapi itu nanti tergantung saat Musyawarah Daerah (Musda). Kalau saya pribadi tidak masalah jika tidak lagi menjadi Ketua Partai Golkar Banjarnegara," pungkas Agus kepada wartawan RMOLJawaTengah, Kamis (13/2).
Saat ini, Agus masih menjabat sebagai Ketua Golkar Banjarnegara periode 2020-2025. Menurutnya, jika secara normatif massa jabatan Agus akan habis pada September 2025.
"Di Musda Golkar Kabupaten Banjarnegara lalu, saya menjabat Ketua pada 20 September 2020, meskipun bisa lebih awal dari yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun, jika secara normatif masa habis kepemimpinan 5 tahun saya jatuh pada 20 September 2025 nanti," ujarnya.
Kendati demikian, Agus menganggap bahwa isu-isu tersebut merupakan bagian dari siklus kepemimpinan, bahkan dia juga beranggapan hal tersebut biasa terjadi di partai politik.
"Ada isu-isu politik seperti itu biasa saja dan tidak apa-apa, yang penting selama kita masih menjadi pemimpin parpol tetap mengerjakan apa yang menjadi tubuhksinnya," jelas Agus.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak