Inovasi baru dari tim peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk membantu meringankan rasa sakit (nyeri) akibat kontraksi jelang persalinan bagi ibu melahirkan.
- Mahasiswa KKN IBN Tegal, Sosialisasi Dampak Bullying di Kalibakung
- Perkuat Jejaring Lintas Kampus, UMKU Bangun Kemitraan Pendidikan Gandeng UMSIDA Jatim
- Kenalan dengan Guru, Pj Bupati Kudus 'Ditodong' Janji Perjuangkan Nasib PPPK
Baca Juga
Inovasi alat di bidang kedokteran tersebut diberi nama Effleurage Massage Robot. Alat tersebut didesain untuk bisa melakukan teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak terputus-putus yang berguna untuk melancarkan peredaran darah dan meningkatkan relaksasi fisik.
Ketua Peneliti Kedokteran dan Kebidanan Fakultas kedokteran UNS, Dr. Revi Gama Hatta Novika sebut, ide awal pembuatan Effleurage Massage Robot ini saat pandemi Covid-19. Saat itu ibu hamil yang sedang pada proses persalinan sendirian dan hanya boleh ditemani satu pendamping.
"Namun bila ibu tersebut terinfeksi covid-19, pastinya akan menjalani proses persalinannya tanpa ditemani keluarga," jelasnya kepada awak media, Senin (4/7).
Setelah berkonsultasi dengan ahli Teknik Mesin UNS, Ubaidillah, akhirnya tercetus ide pembuatan Effleurage Massage Robot. Bersama anggota tim lainnya mulai menyiapkan desain dan berbelanja peralatan yang mudah di cari di pasaran.
"Untuk pembuatan 1 unit Effleurage Massage Robot dibutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu. Dengan biaya sekitar Rp6-7 juta," paparnya.
Effleurage Massage Robot terdiri dari beberapa komponen yaitu kursi obgyn, motor effleurage, dan holder untuk genggaman ibu saat mengalami kontraksi.
Kursi obgyn dirancang adjustable (dapat diatur/disesuaikan) sehingga kursi ini dapat membantu mengatur posisi ibu hamil. Alhasil, ibu hamil akan merasa nyaman dengan cara dilipat dan diputar pada beberapa bagian kursinya.
Motor effleurage terletak di bagian belakang pinggul ibu hamil memberikan usapan lembut dengan cara 2 piringan yang dilapisi bahan katun dan wol berputar secara perlahan serta dapat diatur kecepatan putarannya.
Holder terletak di bagian samping kursi terbuat dari bahan silicon empuk yang dapat menyerap remasan tangan ibu hamil sebagai efek dari rasa sakit dari kontraksi.
Pemakaian fitur effleurage robot cukup fleksibel, bisa menyesuaikan posisi paling nyaman oleh pengguna. Sehingga dapat digunakan alternatif bagi ibu bersalin untuk mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama persalinan.
"Awalnya kita uji coba pada rekan kami yang sedang dalam kondisi hamil. Untuk evaluasi keamanan saat penggunaan, kekuatan alat dan beberapa hal lainnya," tuturnya.
Kemudian dilakukan uji etik untuk penggunaan alat untuk uji coba pada pasien di Rumah Sakit.
Uji coba pada pasien dilakukan di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret yang melibatkan 30 ibu yang sedang menjelang proses persalinan.
Pijatan yang dilakukan oleh effleurage massage robot diharapkan akan mempengaruhi berbagai zat analgesik yaitu prostaglandin, serotonin, dan bradikinin yang kemudian akan mempengaruhi reseptor nyeri pada lapisan superfisial kulit dan berbagai jaringan di dalam tubuh seperti periosteum, permukaan sendi, dan otot rangka, sehingga pengaruh yang ditimbulkan dapat mengurangi nyeri pada proses persalinan.
Penelitian ini juga dukung penuh oleh pendanaan dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan sudah dikompetisikan pada The British Invention Show (BIS)-London dengan mendapat penghargaan berupa Double Gold dan Diamond Gold.
"Saat ini kami terus berinovasi dengan melakukan penambahan automatisasi pada beberapa fungsi untuk memaksimalkan kinerja dari alat tersebut," pungkasnya.
- Jalur UTBK SNBT 2024, Ini 3 Program Studi Terfavorit di Unnes
- Ombudsman Jateng Komentari Iuran Wali Murid MAN Batang
- Ratusan Siswa di Banjarnegara Dapat Bantuan dari DPR RI, Segini Besaran yang Diterima