- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Tanggap Darurat, Pelajar SMABAH Ikuti Simulasi Penanganan Kebakaran
Baca Juga
Jakarta - Ratusan pegawai ASN dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Dan Teknologi (Kemdiktisaintek) gelar demo di depan kantor mereka, Senin (20/01). Hal itu dilakukan dalam upaya menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Republik Indonesia Ke-8, Prabowo Subianto.
Di dalam Kabinet Merah Putih yang dinakhodai Prabowo saat ini, Menteri PendidikanTinggi, Sains Dan Teknologi diemban oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Aksi yang diikuti sekitar 235 pegawai ini ditujukan untuk menyampaikan kepada masyarakat dan Presiden RI Prabowo Subianto terkait apa yang terjadi.
Para ASN tersebut juga menyanyikan beberapa lagu kebangsaan serta membawa spanduk dan karangan bunga yang bertuliskan berbagai aspirasi mereka seperti, Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri; Pak Prabowo, Selamatkan Kami Dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar Dan Main Pecat; dan Kami ASN, Dibayar Oleh Negara, Bekerja Untuk Negara Bukan Babu Keluarga.
Diperkirakan demo massa ini merupakan tanggapan terhadap pemberhentian seorang pegawai Kemdiktisaintek, Neni Herlina, secara mendadak.
Beberapa orang menyebut pemberhentian tersebut sebagai bentuk kesalahpahaman.
"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suudzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," kata wakil dari para pendemo yang merupakan Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno.
Suwitno juga menyampaikan terdapat perlakuan tidak adil yang sebelumnya dianggap dibebankan kepada pegawai lain dan kasusnya tidak bisa dibuka pada saat ini.
Mewakili kementerian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar M Simatupang mengatakan hal ini merupakan dinamika interaksi yang biasa terjadi dalam sebuah pemekaran organisasi. Ia terbuka melakukan berbagai upaya persuasif, seperti melakukan dialog.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik. Dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ucapnya menjamin.
Terkait pemberhentian pegawai, Togar juga menyebutkan hal tersebut tidak dilakukan secara mendadak.
"Tidak. Sejauh itu dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan,” pungkasnya.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
- Kuliner Nuansa Nostalgia Di Tengah Kota Tegal: Lengkap Dengan Aneka Bubur Candil