Mengeksplorasi motif batik akan menampilkan padu padan yang berbeda pula. Motif Mega Mendung khas Cirebon didesain dengan sentuhan modern.
- 100 Jenis Makanan untuk Buka Puasa di Hotel Ciputra Semarang
- Lebih Mudah Murah dan Aman, PLN Mobile Jamin Kepuasan Pelanggan dalam Bertransaksi
- Film 'Sepeda Presiden' Kisah Dari Tanah Papua, Persembahan Garin Nugroho untuk Indonesia
Baca Juga
Mega gempita terinspirasi dari motif batik Mega Mendung. Terdiri atas kata Mega berarti langit atau awan sedangkan mendung yang berarti awan gelap atau redup yang muncul saat akan turun hujan. Filosofi tersebut banyak dipercaya oleh masyarakat Cirebon bahwa pengguna batik akan terlihat megah, berwibawa namun teyap teduh dan kalem.
"Koleksi di bulan Februari ini bisa untuk kerja maupun casual," ungkap Produk Asmen The Real Margaria Semarang, Maftukhatus Sa'diyah, di Semarang, Jumat (11/2).
Warna biru dan hitam mendominasi hadir dalam beberapa pilihan. Untuk warna lain, tim desainer menggunakan kain lurik dengan motif garis dan warna putih.
Ilam-Ilam Outer menjadi perpaduan katun dan lurik. Koleksi ini menggunakan motif Mega Mendung dan Pasir Laut dikombinasikan garis-garis lurik di bagian list baju.
Koleksi lain yang bisa dipilih adalah Lie Lie Outer, model kimono dengan tali serut di bagian samping tubuh. Koleksi busana perempuan lainnya adalah Gempita Outer, Cirrus Blouse dan Stratus Blouse.
Sedangkan, untuk pria bisa memilih kemaja dengan motif serupa. Diantaranya Awang Shirt, Sentris Shirt atau Megan Shirt.
- Nonton Film Populer di Bioskop, Alternatif Isi Liburan Akhir Pekan Masyarakat Semarang
- Hendi Apresiasi Pelaku Seni yang Bertahan Saat Pandemi Melalui Manggung Virtual
- Bioskop Online Gandeng Jogja-NETPAC Asian Film Festival Bantu Rantai Ekosistem Perfilman Sineas Lokal