Mengeksplorasi motif batik akan menampilkan padu padan yang berbeda pula. Motif Mega Mendung khas Cirebon didesain dengan sentuhan modern.
- HUT ke-67, Banjir Promosi di BCA Autoshow Tegal 2024
- Gojek dan BTS Berikan Tantangan untuk Penggemar
- Jebolan 'The Voice' Indonesia 2017 Stefani Tan Luncurkan Single Berbahasa Jawa
Baca Juga
Mega gempita terinspirasi dari motif batik Mega Mendung. Terdiri atas kata Mega berarti langit atau awan sedangkan mendung yang berarti awan gelap atau redup yang muncul saat akan turun hujan. Filosofi tersebut banyak dipercaya oleh masyarakat Cirebon bahwa pengguna batik akan terlihat megah, berwibawa namun teyap teduh dan kalem.
"Koleksi di bulan Februari ini bisa untuk kerja maupun casual," ungkap Produk Asmen The Real Margaria Semarang, Maftukhatus Sa'diyah, di Semarang, Jumat (11/2).
Warna biru dan hitam mendominasi hadir dalam beberapa pilihan. Untuk warna lain, tim desainer menggunakan kain lurik dengan motif garis dan warna putih.
Ilam-Ilam Outer menjadi perpaduan katun dan lurik. Koleksi ini menggunakan motif Mega Mendung dan Pasir Laut dikombinasikan garis-garis lurik di bagian list baju.
Koleksi lain yang bisa dipilih adalah Lie Lie Outer, model kimono dengan tali serut di bagian samping tubuh. Koleksi busana perempuan lainnya adalah Gempita Outer, Cirrus Blouse dan Stratus Blouse.
Sedangkan, untuk pria bisa memilih kemaja dengan motif serupa. Diantaranya Awang Shirt, Sentris Shirt atau Megan Shirt.
- Ratusan Desainer Muda Unjuk Gigi dalam Ajang Semarang Fashion Trend 2023
- Banjarnegara Dominasi Kompetisi FFP 2021
- Mal Ciputra Banjir Hadiah di Hari Ultah