Evakuasi Kapal Tangker Mini di Rembang Terkendala Ombak

Peralatan yang di datangkan dari Syahbandar Tuban. Yon Daryono/RMOLJateng
Peralatan yang di datangkan dari Syahbandar Tuban. Yon Daryono/RMOLJateng

Upaya evakuasi Kapal Tangker Mini (KTM) SPOB SSS EKS AJB JT 119 yang terbalik di Pelabuhan Sluke, Rembang, hingga Senin, (4/2), belum berhasil. Hal ini karena, gelombang air laut atau ombak di lokasi masih cukup tinggi.

Pihak otoritas terkait, baik pemilik KTM, Pelabuhan maupun Syahbandar Rembang lebih mengedepankan keselamatan. Baik jiwa, maupun lingkungan. Sebab jika tidak berhati-hati KTM bisa bocor, sehingga solar bisa mencemari lingkungan sekitar Pelabuhan Sluke.

Syahbandar Rembang, Ansori saat di konfirmasi RMOLJateng, Senin siang (3/2) membenarkan bahwa tim yang melakukan evakuasi KTM yang terbalik itu bertindak hati-hati, tidak grusak grusuk.

"Kami lebih mengedepankan keselamatan jiwa dan lingkungan. Jika kita bertindak grusa grusu kemudian KTM bocor, kita semua yang rugi," tutur Ansori seraya menegaskan, bahwa Kapal Tangker Mini yang terbalik tidak bocor. Karena BBM di dalam tabung yang cukup kuat.

Dia mengaku kecewa pada pemberitaan salah satu media oneline yang memberitakan bahwa KTM bocor sehingga mencemari laut sekitar Pelabuhan Sluke. Mestinya wartawan konfirmasi ke kami atau Satpolairud, sehingga mendapatkan keterangan resmi dan benar. 

Ansori menambahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk KTM bocor, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah peralatan yang di datangkan dari Syahbandar Tuban Jatim. Antara lain alat untuk melokalisir tumpahan minyak.

Seperti di beritakan kemarin, KTM SPOB SSS AJB yang membuat sekitar 100 tim BBM jenis solar Jumat dini hari pekan lalu dihantam ombak besar sehingga terbalik di areal sekitar Pelabuhan Sluke Rembang.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun kerugian di taksir mncapai Rp 3,5 miliar.