Fadli Zon Dan Fahri Hamzah Tokoh Berpengaruh Suarakan Buruh

Hasil riset Indonesia Indicator (I2) mencatat Fadli Zon dan Fahri Hamzah menjadi sosok politisi oposisi yang masuk dalam jajaran top ten influencer di media massa yang menyuarakan soal buruh dan perburuhan.


Fadli Zon bertengger di posisi ke-6 top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dengan total pernyataan sebanyak 2189 dikutip dari 554 berita. Sedangkan, Fahri Hamzah berada di posisi ke-8 dengan total pernyataan sebanyak 1666 dari 501 berita.

"Diantaranya adalah ide Fadli Zon untuk membentuk Pansus mempertanyakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang memberikan kemudahan bagi masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia," ujar Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang memaparkan hasil riset bertajuk "Buruh Indonesia dalam Potret Media", Rabu (2/4) seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL

Riset dilakukan I2, perusahaan yang bergerak di bidang intelijen media, analisis data dan kajian strategis, sepanjang 1 Mei 2017-30 April 2018 dari 86.656 berita tentang buruh dan perburuhan yang dimuat 1.726 media online lokal dan nasional.

Dari hasil survei juga tergambar dua politisi yang sedang bertarung di Pilkada Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa, masuk daftar 10 narasumber yang paling banyak dikutip pernyataannya dalam berita tentang buruh. Gus Ipul menduduki peringkat ke-9 dengan 1242 pernyataan, adapun Khofifah menduduki posisi ke-19 dengan 712 pernyataan.

"Dalam jajaran 10 nama terbanyak menyuarakan isu buruh di media, tak terdapat satupun politisi dari barisan parpol pendukung pemerintah," kata Rustika.

Dia menambahkan Presiden KSPI Said Iqbal menjadi satu-satunya aktivis buruh yang bertengger di peringkat ke-2 dengan 3.469 pernyataan yang dikutip dari sebanyak 1.301 berita. Hal ini menunjukkan suara-suara aktivis buruh kalah lantang dengan suara politisi.

Isu perburuhan, kata dia, termasuk isu Tenaga Kerja Asing (TKA) yang belakangan agak menghangat justru digunakan oleh kekuatan oposisi untuk mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagai bagian dari kontestasi politik menuju Pilpres 2019, dalam pandangan Rustika, pro dan kontra terhadap kebijakan terkait buruh masih tergolong wajar.

"Isu perburuhan memang rawan, namun sekaligus penting bagi upaya mendulang suara dukungan dalam Pilpres mendatang," kata Rustika.

Rustika mengatakan pemberitaan mengenai buruh memperlihatkan tren meningkat secara linier dalam setahun terakhir, dengan rata-rata 7.221 berita setiap bulan.

Dia mengatakan dalam satu tahun terakhir, terdapat gejala di mana buruh semakin berhimpit dengan isu politik, terutama terkait dengan Pilpres 2019.

"Irisan antara buruh dengan isu politik dari segi ekspos media cenderung menguat bersamaan dengan tahun politik saat ini," ungkapnya.

Kentalnya nuansa politik berita buruh dan aksi buruh membuat  warganet di linimasa Twitter memiliki sikap tersendiri. Dalam setahun terakhir, percakapan tentang buruh mencapai 358.173 tweets yang dikicaukan oleh 73.388 akun. Dalam perbincangan tersebut  dimensi trust dan anticipation  sangat dominan.

Namun, dalam dimensi trust, diantaranya dimunculkan dari keraguan warganet mengenai kemurnian dari aksi-aksi buruh.

Riset I2 menunjukkan bahwa persoalan pengupahan dan kesejahteraan (19.024 berita) masih menjadi isu yang dilekatkan media pada buruh. Di banyak daerah, buruh masih konsisten menekan pemerintah maupun perusahaan untuk mendapatkan hak penghasilan yang lebih layak.

Secara akumulasi, isu ini disebarkan dalam 19.024 berita atau sebesar 35 persen dari total lima isu teratas.

Yang menarik dari hasil telusur data media, kata Rustika, adalah isu politik dan pemilu (10.206 berita). Isu ini menduduki posisi isu terbesar ke dua dari seluruh pemberitan mengenai buruh dalam setahun terakhir.

"Hal ini menunjukkan bahwa tren isu politik dan pemilu meningkat searah dengan tren peningkatan berita buruh secara umum. Dengan kata lain, tren peningkatan berita buruh dalam setahun terakhir  ditopang dan digerakkan oleh isu politik dan pemilu," katanya.

Sementara itu, permasalahan TKI Ilegal (9.865 berita) yang diikuti dengan serangkaian permasalahan buruh migran di luar negeri juga menguat menempati posisi ketiga.

Sedangkan, isu keempat dan kelima yang banyak diberitakan media adalah soal pro dan kontra Tenaga Kerja Asing yang mencapai 8.175 serta isu Hari Buruh yang mencapai 7.742.

"Aksi demonstarasi masih menjadi saluran utama yang diambil buruh dalam mengekspresikan tuntutannya. Isu ini menyebar dalam 4.425 berita," tukas Rustika.

Berdasarkan riset I2 kali ini, Presiden KSPI Said Iqbal menjadi tokoh tervokal di media dengan 3.469 pernyataan dikutip media. Di posisi kedua ditempati Direktur Eksekutif Migran Care Wahyu Susilo dengan 970 pernyataan.

Rustika menambahkan tokoh buruh tervokal ketiga ditempati Ketua Pusat Studi Migrant Care Anies Hidayah dengan 630 pernyataan. Posisi keempat ditempati Sekjen OPSI Timboel Siregar dengan 592 pernyataan. Sedangkan, Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan menempati posisi kelima dengan 390 pernyataan.