Belasan asisten pemain golf (Caddy) di Semarang Royale Golf, terancam tidak lagi bekerja, usai diberhentikan oleh pihak managemen PT Adina Prima.
- Menjamurnya Petani Milenial, Ketua PKK Batang Soroti Geliat KWT Tekuni Agribisnis
- Modena Turut Semarakkan Semarang Jejakk Kreatif 2023
- Kelangkaan Gas Elpiji Bikin Kelimpungan Warga Kudus
Baca Juga
Sebanyak 18 caddy itu diberhentikan pihak manajemen PT Adina Prima selaku pengelola Semarang Royale Golf karena usianya telah mencapai 58 tahun.
Pemberhentian 18 caddy itu menuai protes sejumlah caddy yang masih produktif dengan mogok kerja. Para caddy yang diberhentikan menuntut agar masih bisa menjadi mitra dari Semarang Royale Golf.
Agus Timan satu diantara 18 caddy yang terancam diberhentikan karena usianya telah 58 tahun. Awalnya diberi surat dari pihak manajemen mulai tanggal 1 Juni 2023 tidak dipakai.
"Dalam surat itu kami mendapatkan tali asih Rp 2,8 juta," ujarnya, Sabtu (27/5).
Menurutnya, tali asih itu tidak sesuai dengan lamanya bekerja melakoni caddy sejak tahun 2006. Pihaknya menuntut agar tetap menjadi mitra dan dipekerjakan di arena Semarang Royale Golf.
"Yang pasti hasil pertemuan 18 orang ini per 1 Juni 2023 diberhentikan," kata dia.
Sementara itu perwakilan Caddy, Alex Filix, mengatakan, para caddy menghendaki tidak ada pemecatan caddy pria maupun wanita. Baginya yang berhak memecat adalah Pemerintah Kota Semarang.
"Kami dari Semarang Golf Club (SGC) yang bawa Pemkot Semarang sejak tahun 2006," tuturnya.
Pihaknya menghendaki tidak ada pemecatan para caddy. Sementara per tanggal 1 Juni ada 18 orang yang dipecat. "Alasan pemecatan faktor usia. Sementara di sini masih kuat semua," ujarnya.
Ia bersama para caddy akan menempuh jalur hukum jika hasil mediasi tidak menemui kesepakatan. Sebab pihaknya mengklaim masih mampu melakoni pekerjaan sebagai caddy.
- Gubernur Jateng Pastikan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran Stabil
- Angka Pengangguran di Jawa Tengah Meningkat
- Kadin Proyeksikan Solo Menjadi Smart City