Kirab budaya yang mengusung tema 'Wangi Pradesa' menjadi agenda pamungkas perayaaan Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati. Dalam festival yang mengusung tema 'Jalur Rempah di Pati Bumi Mina Tani' itu berlangsung meriah, Jumat malam (9/8).
- Jaga Tradisi, Sesaji Rewanda Kembali Digelar
- Jaga Nilai Budaya Tradisi, Sukirman Usulkan Ekskul Kesenian Wajib di Sekolah
- Pembongkaran Makam Palsu Di Mojokerto Dan Ngawi
Baca Juga
Rangkaian festival yang dipusatkan di Alun alun Simpang 5 Pati ini, dibuka dengan penampilan barongan Macan Loreng dari Kecamatan Gabus. Seni Barongan ini didaulat tampil pertama karena grup kesenian itu pernah menyabet juara tingkat Asia tahun 2023.
Tercatat ribuan penonton membanjiri festival yang digelar di Alun alun Kota Pati, sebagai acara pemuncak Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati. Festival jalur rempah ini diikuti sebanyak 21 kontingen seni dari 21 kecamatan yang ada di kabupaten setempat.
Puluhan kontingen kesenian yang unjuk gigi memeriahkan festival melibatkan kalangan pelajar SMP di masing-masing kecamatan. Peserta menampilkan tarian yang menggambarkan budaya lokal khas Kabupaten Pati.
Usai atraksi seni barongan asal Kecamatan Gabus, disambung perform kontingen kesenian dari Kecamatan Winong. Mereka unjuk gigi dengan tarian Parang Garuda. Tarian tersebut konon menggambarkan kisah putra mahkota raja bernama Joyosari.
Sajian tarian selanjutnya yakni tentang Wonokemiri Puncer Kadipaten Pati dari Kecamatan Pati. Tarian ini menceritakan perjuangan dan kekompakan Raden Kembangjoyo yang didukung para penggawanya membabat kawasan Hutan Kemiri untuk membuka wilayah baru.
Kerja keras yang dilakukan Kembangjoyo harus berhadapan dengan para penunggu Hutan Puri dan jin Mayangsari yang berhasil ditaklukannya. Ia pun sukses membawa pusaka Kuluk Kanigoro dan keris Rambut Pinutung. Cerita rakyat ini pun melegenda dan dikenal sebagai sejarah berdirinya Kabupaten Pati.
Dalam kesempatan itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti mengakui bahwa Kabupaten Pati awalnya menjadi kawasan strategis pendukung kelancaran jalur rempah.
Nah dari jalur rempah itulah, kata Irini Dewi, kebudayaan Pati terbentuk dan lestari hingga saat ini.
"Daerah Pati menjadi nilai penting dalam menjalin perdagangan Nusantara. Baik dulu sampai sekarang dan berpengaruh adanya budaya di Kabupaten Pati," ujar Irrini dalam sambutan pembukaan Karnaval Wangi Pradesa di Alun-alun Simpang 5 Pati.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengakui kemeriahan Karnaval Wangi Pradesa yang didukung ribuan peserta dari 21 kontingen kecamatan.
"Festival ini juga sebagai momen memperingati Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati. Karnaval event spektakuler ini menampilkan budaya yang ada di Pati," imbuh Henggar.
Dalam masa terakhirnya menjabat sebagai Penjabat Bupati Pati, Henggar pun berharap perayaan Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati dijadikan momen bergerak ke depan lebih baik lagi.
- Warga Pati Dihantui Bencana Tanah Gerak, Ketakutan Rumah dan Ruko Roboh
- 33 Atlet Bumi Mina Tani Pati Siap Borong Emas di PON XXI Aceh-Sumut
- Anggaran Rp 18,4 Miliar ‘Dibuang’ di TPA Sampah Sukaharjo Pati