Fokus Keberlanjutan Lingkungan, Sido Muncul Diganjar Penghargaan Titanium dari BPOM

Karena fokus pada keberlangsungan lingkungan dalam industri farmasi dan makanan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mendapatkan beberapa penghargaan.


Terbaru BPOM RI memberikan penghargaan tertinggi kategori Titanium sebagai industri yang fokus terhadap Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengapresiasi apa yang dilakukan BPOM RI tersebut. Pasalnya, selama 49 tahun berjalan, baru kali ini BPOM RI memberikan apresiasi kepada pelaku industri, khususnya mereka yang terus menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Menurut saya, ini sebuah hal yang bagus, karena sembari punya akses untuk makanan, pelaku industri juga diberi apresiasi terkait bagaimana kepekaannya terhadap lingkungan,” ujar Irwan Hidayat dalam keterangannya, Selasa (18/7/2023).

Untuk diketahui, penghargaan diterima langsung Irwan Hidayat dalam acara Environmental Sustainability Corporate Governance di industri obat dan makanan yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (17/7).

Irwan menambahkan, BPOM RI memberikan award ini setidaknya bisa dilakukan setiap tahun, supaya memberikan semangat kepada para pengusaha bukan hanya dari segi mengikuti aturan tentang bagaimana memproduksi, tapi patuh juga terhadap lingkungan.

Menurutnya, zaman dahulu, bisnis hanya dilihat dalam konteks seberapa besar keuntungan yang didapat, namun sekarang, yang paling berharga adalah seberapa hebat dan seberapa pedulinya perusahaan dalam mengelola lingkungan.

“Perusahaan disamping harus menghasilkan sesuatu produk atau keuntungan, tapi harus juga menjaga lingkungannya agar tetap sustain. Itu penting di zaman sekarang dan di masa depan,” tutur Irwan.

Menjaga lingkungan saat bumi telah menua menjadi kewajiban bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah, masyarakat serta sektor swasta.

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023, BPOM menggelar 'Penghargaan BPOM untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023'.

Dalam acara bertajuk Environmental Sustainability Corporate Governance di industri obat dan makanan itu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berhasil memperoleh penghargaan tertinggi 'titanium' dengan kategori Industri Obat Tradisional.

Sedangkan Bintang Toedjoe berada di posisi kedua dengan memperoleh platinum dan Kino Indonesia posisi ketiga mendapatkan gold.

Irwan menuturkan, BPOM RI telah melakukan gebrakan yang sangat baik bagi industri obat dan makanan tanah air.

Karena penilaian terhadap berkualitasnya suatu perusahaan obat maupun makanan kini tidak hanya didasarkan pada aspek bahan baku pangan maupun obatnya saja, namun juga diperluas pada kelestarian lingkungan.

Pada aspek lingkungan ini, tiap perusahaan obat dan makanan diasah untuk memproduksi dan menghasilkan produk berkelanjutan.

Irwan menambahkan, pada era di mana seluruh dunia tengah concern pada isu perubahan iklim, aspek keberlanjutan ini sangat penting untuk menyadarkan perusahaan obat dan makanan untuk menjalani bisnis berbasis ekonomi sirkular (circular economy).

Konsep ekonomi sirkular ini kini banyak digunakan banyak perusahaan obat dan makanan untuk memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk maupun komponennya, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang.

"Nah kalau mengelola lingkungan itu saya rasa juga meskipun nggak panjang ya, tapi butuh waktu, persiapan fasilitas pengelolaannya," ujar Irwan.

Bahkan, tutur Irwan, Sido Muncul telah concern pada isu lingkungan sejak 20 tahun lalu.

Mulai dari proses produksi hingga packaging sangat dipikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Terlebih saat ini pihaknya sudah tidak mengambil bahan baku dari hutan.

Menurutnya, untuk proses pengelolaan pun, pihaknya menggandeng petani dan turut membudidayakan tanaman obat yang memang banyak jenisnya di Indonesia.

"Wah kita sudah dari 20 tahun yang lalu, produksinya packagingnya, bahan baku kita sudah tidak ambil dari hutan lagi. Kita mengelola itu dengan petani, kayak pupuk pakai pupuk kandang, makanya kita itu lagi membudidayakan tanaman obat. Kalau zat aktifnya banyak, penggunaannya kan sedikit," tutur Irwan.

Irwan mengatakan aspek community development telah diterapkan secara baik.

Mulai dari mengolah limbah menjadi pupuk hingga menggunakan Energi Baru Terbarukan atau EBT (renewable energy) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2.000 kWp di atap pabrik pada 2021.

"Kami nggak pernah buang limbah, penggunaan air yang efisien, terus penggunaan mesin-mesin yang high speed, penggunaan tenaga surya,  dengan bahan bakar terbarukan pokoknya tidak ada yang terbuang, dari limbah kami buat pupuk, jadi kami zero waste," tutur Irwan.

Kemudian menerapkan program manajemen air, yang dibuktikan melalui dokumen audit air dan diterbitkan oleh lambaga audit profesional tersertifikasi.

Selain itu, perusahaan ini juga memiliki program ampas jamu yang diubah menjadi biomass atau energi alternatif pengganti bahan bakar demi menggerakan sejumlah mesin produksi seperti boiler.

Selanjutnya, inovasi penggunaan EBT PLTMH yang diterapkan kepada kelompok tani untuk pengeringan kapulaga.

Irwan berharap melalui acara ini, banyak perusahaan yang mengubah konsep bisnisnya menjadi ekonomi sirkular.

Begitu pula dengan BPOM diharapkan dapat melanjutkan acara penghargaan tersebut setiap tahun.

Bahkan ada pula Program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang turut memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.