Menyasar pelaku UMKM di pedesaan dengan keterbatasan infrastruktur, pasar onlinepada platform Dagangan membantu perekonomian ditengah keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
- Wisuda 1.530 Wirausaha Baru, Kota Magelang Dipuji Pemprov Jateng
- Di Musim Akhir Panen, Harga Tembakau Di Rembang Terjun Bebas
- Atasi Masalah Truk ODOL, Pengamat: Libatkan Sopir Truk!
Baca Juga
Menyasar pelaku UMKM di pedesaan dengan keterbatasan infrastruktur, pasar onlinepada platform Dagangan membantu perekonomian ditengah keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Founder aplikasi Dagangan Wilson Yanaprasetya mengatakan, platform Dagangan yang telah berjalan dua tahun terakhir saat ini menaungi 25.000 anggota dan menjangkau sekitar 3.000 desa.
Jumlah itu mengcover wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat, termasuk memudahkan pendistribusian produk-produk barang dagangan warung di daerah.
"Tercatat ribuan transaksi dijalankan tiap hari dan dalam waktu 24 jam pesanan sudah diantar," kata Wilson Yanaprasetya di temui di Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (15/6).
Aplikasi Dagangan menjadi menghubungkan antara produsen dan konsumen, diakuinya membuka jaringan dengan menyasar Sumber Daya Manusia (SDM) di pedesaan dan pedalaman serta kota-kota kecil.
Bermain dengan segmen pedesaan dan pedalaman, dari sisi distribusi aplikasi Dagangan akan langsung ke daerah dimana konsumen membutuhkan asupan sembako yang diinginkan.
Dengan harga cukup bersaing, aplikasi Dagangan memberikan kemudahan tersebut.
"Kami mencoba membantu kelompok masyarakat dipedesaan dan pedalaman khususnya untuk menambah income keluarga di saat pandemi Covid-19 melanda tanah air," pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga Roch Hadi menambahkan sebagian besar masyarakat cenderung memilihpasar onlineuntuk membeli barang kebutuhannya.
"Cara-cara konvensional tidak maksimal dan mulai ditinggalkan. Konsumen lebih memilih pasar online dalam membeli barang karena merasa lebih aman dan nyaman. Aplikasi Dagangan saya rasa memberikan sebuah terobosan karena mereka berkerjasama dengan UMKM," pungkas Roch Hadi.
Dengan membantu menjualkan dagangan dari berbagai item produk dari berbagai distributor, platform ini dengan tanpa perantara langsung ke pedesaan.
"Melihat dari sisi "nilai (value)" yang didapat, mencoba membantu dan mempermudah masyarakat pedesaan dan kota kecil dalam memenuhi kebutuhan pokok ditengah ketakutan dan keengganan masyarakat harus berhadapan dengan Virus Corona," imbuhnya.
- Wali Kota Agustina Wilujeng Pantau Harga, Jaga Harga Terkendali Jelang Lebaran
- Tindaklanjuti Inpres, Desa Sidorejo Bentuk Koperasi Merah Putih
- Kasatgas Pangan Polda Jateng Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Aman