Penandatanganan kesepakatan kampanye damai pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wabup Wonogiri di Kantor KPU Wonogiri, Sabtu (26/9/2020) diskors.
- Alim Ulama Sulsel Dukung Duet Jokowi-Airlangga
- Relawan Lintas Komunitas 'Sedulur'e Ilyas' dari Lereng Lawu Siap Menangkan Ilyas
- Posko Netralitas TNI-Polri Bukti Nyata Abdi Negara Jaga Pemilu 2024
Baca Juga
Penandatanganan kesepakatan kampanye damai pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wabup Wonogiri di Kantor KPU Wonogiri, Sabtu (26/9/2020) diskors.
Hal tersebut karena penggunaan kata "nyawiji" yang dilakukan kubu Harjo mendapat protes dari kubu Joss.
Pilkada di Wonigiri, diikuti dua Paslon yakni Hartanto-Drs Joko Purnomo (Harjo) memperoleh nomor undian 1 dan paslon Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss) nomor 2.
Saat digelar diskusi, Sriyono, dari tim paslon Joss menginterupsi. Dia mengatakan deklarasi kampanye damai belum bisa dilakukan karena ada satu ganjalan.
"Dalam rembuk LO kemarin belum ada kata sepakat terkait kata 'Nyawiji'. Paslon kami telah membranding kata Nyawiji, tetapi kata Nyawiji digunakan paslon sebelah,†katanya sembari meminta persoalan itu dituntaskan sebelum penandatanganan.
Salah seorang anggota tim Paslon Harjo, Umar, mengatakan, kata Nyawiji bisa digunakan oleh siapapun. Untuk itu tahapan penandatanganan deklarasi damai tetap bisa dilakukan. Soal diskusi kata Nyawiji bisa dilakukan di ruang lain.
Atas perdebatan tersebut, Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo meminta dua Paslon berembuk.
"Waktu diskorsing untuk berembuk menyelesaikan," ujarnya.
Dua Paslon akhirnya berembuk di ruangan Kantor KPU Wonogiri. Paslon Harjo didampingi anggota tim demikian juga paslon Josss didampingi anggota tim untuk berembuk soal kata Nyawiji.
- Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi, M. Qodari: Pak Mahfud Jangan Lupa Sejarah
- Sowan ke Ponpes Al Ma'shum Magelang, Ganjar Ziarahi Makam KH Mashum
- Blusukan di Pasar Brayung Kudus, Sudaryono Janjikan Warung Juang Ditambah