Bupati Demak, Eisti'anah meminta Dinas Perdagangan dan Koperasi (Dindagkop) untuk melakukan koordinasi dengan Pertamina, terkait kelangkaan gas melon yang kini dirasakan warganya.
Dalam koordinasi itu, Bupati juga meminta dinas terkait untuk 'menyelidiki' penyebab pasti dari ragam permasalahan penyebab kelangkaan gas melon di Demak.
“Kami akan menyusun penyebab kesusahan gas di masyarakat, melalui pak Asisten 2 serta melalui Dindagkop dan bagian perekonomian, untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan Pertamina untuk mencari solusi dalam pengadaan pasokan gas untuk masyarakat,” katanya, Sabtu (20/4).
Bupati juga menyampaikan, dari hasil penelitian saat ini, pemicu kelangkaan gas melon di Kabupaten Demak karena banjir juga karena rob.
Dimana ini terjadi tidak hanya di Demak tapi juga di daerah lain. Ia pun akan meminta pihak terkait melakukan koordinasi lanjutan dengan Pertamina.
“Kami sebelum lebaran sudah menandatangani untuk meminta penambahan stok, nah ini pasokan tambah tapi ternyata keteranganya masih aman,” pungkas Bupati.
Sementara itu, kelangkaan mendapatkan gas LPG masih dikeluhkan oleh warga di beberapa wilayah di Kab Demak.
Bahkan harga pun di beberapa tempat langka dan harga melambung tinggi bahkan beberapa wilayah menggunakan kayu bakar.
Salah satu warga yang mengeluhkan adalah, Farikhin, warga Bonang, menyampaikan bahwa di daerahnya harga gas melon hampir mencapai Rp 40 ribu. Ia menceritakan beberapa tetangganya kembali menggunakan kayu bakar.
“Kalau di warung-warung harganya itu Rp 37 ribu hampir Rp 40 ribu. Kalau daerah sini segitu semua, itu udah semingguan lalu. Kami sebagai rakyat kecil ya terbebani, bahkan disini ada yang memfungsikan kayu bakar karena katanya gas bisa keluar hari itu tapi nggak keluar,” ucap Fariqin.
Sedangkan, Siti Asiyah, warga desa Gajah, Kecamatan Gajah, yang mengungkapkan susah mencari gas melon dan kalaupun ada harganya membebani pos belanjannya.
“Gas masih langka, nyari-nyari ke warung pada kosong semua, kalau kosong semua ya nyari di warung yang lain. Semisal ada, harganya itu tinggi sampai dengan Rp 25 ribu hingga Rp. 30 ribu. Kalau biasanya Rp 19-20 ribu. Sungguh tinggi sekali. Kalau saya gas melon itu dalam 2 minggu sudah habis,” ucap Siti.
- Demak Expo 2024: Sukses Besar Namun Dapat Masukan Dari UMKM
- Tak Ingin Kecewakan Konsumen, Pastikan BBM dan LPG Aman di Jateng
- Perpanjang Masa Jabatan Kades, Bupati Demak Ingatkan Bayar Pajak