Gelar FGD, BPBD Sebut Potensi Bencana di Batang Meliputi Banjir hingga Kekeringan

FGD penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana. RMOL Jateng
FGD penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana. RMOL Jateng

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) menyusun Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB). Peran dan fungsi pemangku kepentingan menjadi fokus utama.


"Fokus FGD saat ini, terkait peran sebelum status bencana, peran dalam dalam penanganan bencana pada saat tanggap, siaga maupun transisi darurat pemulihan," kata Kepala BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi, Senin (23/10).

Pihaknya menggunakan metode pentahelix artinya mengundang mulai dari unsur pemerintah, unsur masyarakat, dunia usaha, LSM, media dan akademisi.

Ulul menyebut dalam FGD akan meminta data jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) bisa diperbantukan terutama saat kondisi kedaruratan bencana.

"Kemudian kita minta data jumlah jenis logistik dan peralatan yang bisa diperbantukan dalam kondisi kedaruratan bencana," jelasnya.

Ulul Azmi menyebutkan ada sembilan potensi bencana mengancam wilayah Kabupaten Batang. Mulai dari daerah pesisir, sampai ke daerah pegunungan.

Ancaman meliputi potensi banjir pada 2.791, 67 hektare pemukiman. Lalu banjir bandang berpotensi berdampak pada pemukiman seluas 144,46 hektare, cuaca ekstrim berpotensi ke pemukiman seluas 9.025,32 hektare. 

Lalu, bencana gelombang ekstrim dan abrasi berpotensi berdampak pada pemukiman 11,85 hektare, bencana gempa bumi berpotensi berdampak ke pemukiman seluas 592,70 hektare. 

Kemudian bencana kebakaran hutan dan lahan berdampak pada pemukiman 12,74 hektare, bencana kekeringan seluas 1,137,20 hektare dan bencana tanah longsor seluas 140,35 hektare.