- Perjuangan Warga Pekalongan Dapatkan Sertifikat Tanah Miliknya yang Diatasnamakan Orang Lain
- Jalan Wahid Hasyim Semarang Mulai Diterapkan Sistem Satu Arah
- Warga Miskin di Desa Tunjungmuli Purbalingga Digelontor Bantuan
Baca Juga
Jumlah warga pengungsi terdampak banjir di Kudus dan Demak yang menghuni di 15 titik pengungsian yang disediakan oleh Pemkab Kudus, hingga kini terus saja meningkat. Hingga Rabu (20/3), total pengungsi yang ada di Kudus sebanyak 5.341 orang.
Ribuan pengungsi tersebut berasal dari warga Kudus sebanyak 3.341 orang dan warga pengungsi Demak sebanyak 2.000 orang. Bertambahnya jumlah pengungsi di Kudus, karena ratusan warga yang selama ini bertahan dirumahnya disaat banjir terjadi, akhirnya bersedia dievakusi di lokasi pengungsian.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Ahmad Munaji mengatakan, ribuan pengungsi yang berasal dari Kudus dan Demak itu menghuni di 35 lokasi pengungsian.
“Dari data yang dihimpun BPBD Kudus, jumlah pengungsi dari Kudus dan Demak terus mengalami peningkatan jumlah setiap harinya,” ujar Munaji.
Peningkatan jumlah pengungsi, kata Munaji, terjadi pada warga pengungsi asal Kecamatan Jati Kudus. Pada 15 Maret 2024 lalu, saat itu baru 292 orang yang mengungsi. Jumlah tersebut meningkat pada Selasa (20/3) yang mencapai 2.093 warga.
Tidak hanya pengungsi dari Kudus saja. Kenaikan jumlah pengungsi asal Demak yang memilih mengungsi di Kudus juga meningkat. Kedatangan pengungsi Demak pada Minggu (17/3) awalnya sebanyak 1.258 warga. Namun hingga kini tercatat sejumlah 2.000 orang mengungsi di Kudus.
Menurut Munaji, ribuan warga Demak yang memilih mengungsi di Kudus ini menempati 8 titik pengungsian. Diantaranya di Gedung DPRD Kudus, Gedung Muslimat NU Loram Kulon dan Gedung JHK Kudus.
“Selain itu, juga menempati Pasar Saerah, Gedung Graha Mustika, hingga sejumlah rumah warga di Desa Undaan Lor, Desa Loram Kulon, dan Desa Loram Wetan,” sebutnya.
Munaji menambahkan, pengungsi dari Demak paling banyak menempati tempat pengungsian di Gedung JHK sejumlah 765 orang. Kemudian di Pasar Saerah sebanyak 398 orang.
- Program Penanganan Wilayah Rawan Bencana Jadi Prioritas
- Buntut Demo Mahasiswa UIN Salatiga, Rektor Akui Terduga Pelaku Masih Ada Dilingkungan Kampus
- MBG Perdana di Grobogan, Targetkan 1.243 Anak