Program Penanganan Wilayah Rawan Bencana Jadi Prioritas

Program pembangunan fisik untuk wilayah di Salatiga namun rawan bencana untuk diprioritaskan.


Penjabat Wali Kota Drs. Sinoeng N Rachmadi, MM., menyoroti pembangunan fisik wilayah di empat Kecamatan di Salatiga. Pasalnya, belajar dari kejadian banjir di 10 titik di wilayah Salatiga akhir pekan lalu menjadi pelajaran yang kedepan diharapkannya dapat dicegah kembali terulang kesalahan yang sama  

"Beberapa kegiatan yang mengcover atau mencegah terjadi bencana alam tolong prioritaskan," tandasnya usai kegiatan Musrenbang Kecamatan Tingkir, Selasa (24/1).

Ia mencontohkan, beberapa titik berpotensi banjir lagi saat curah hujan tinggi yakni wilayah Kalioso, Pancuran dan beberapa wilayah lain di Salatiga. 

"Segera saja rekap program yang akan kita bawa ke Musrenbang tingkat Kota, mana prioritas yang akan dibawa ke provinsi dan pusat pun akan kelihatan," ungkap dia. 

Sinoeng berpesan agar  musyawarah dapat menentukan program yang berkait dengan pengentasan kemiskinan. 

Setelahnya, lanjut dia, perihal UKM dan UMKM, serta pemberdayaan perempuan suatu keniscayaan. Dimana, semua kegiatan diutamakan peserta perempuan melalui undangan. 

"Dalam pelatihan hadirkan mereka yang kompeten dan bersertifikat, ajak juga lembaga keuangan atau perbankan. Program jangan dipikir sendiri semua utarakan dan rembuk bersama agar tidak berat," imbuhnya. 

Tanggapan Penjabat Wali Kota tersebut menyahuti masukan Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengenai beberapa wilayah yang mengalami banjir saat curah hujan tinggi beberapa waktu lalu. 

Dance mengaku, dirinya turun beberapa wilayah Tingkir terjadi banjir.  Diakui, dengan situasi curah hujan tinggi perlu dicermati terkait sistem pembangunan drainase. 

"Mungkin yang tambal sulamnya. Selanjutnya dalam pemenuhan RTH Kota Salatiga masih kurang 11 persen, maka penting membuat program tanam pohon, bisa disyaratkan kepada mereka yang mau menikah, khitanan atau mau pensiun," ungkap Dance.

Sementara, Camat Tingkir Sulistiyono menyampaikan, dalam laporan bahwa realisasi anggaran 98,1 persen tapi capaian pembangunan fisik 100 persen sehingga terjadi efisiensi sebesar 0,9 persen anggaran. 

"Untuk prioritas di tahun 2024 adalah program pemberdayaan masyarakat.

Program pengentasan kemiskinan akan menyasar kebutuhan bagi para ibu yang melahirkan terkait gizi yang juga merupakan penanggulangan stunting. Mohon Bapak Penjabat Wali Kota memberikan arahan dan membuka secara resmi Musrenbang Kecamatan Tingkir," tutur Sulistiyono.