Korfercab Ke-7 GP Ansor Grobogan Sempat Diwarnai Kericuhan

Tangkapan layar saat kericuhan forum Konfercab GP Ansor terjadi.
Tangkapan layar saat kericuhan forum Konfercab GP Ansor terjadi.

Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Grobogan Jawa Tengah sempat ricuh saat panitia menetapkan satu nama kandidat calon yakni Harsono sebagai Ketua GP Ansor Grobogan periode 2025-2029.


Terekam dalam video yang tersebar di grup whatsapp, para pendukung salah satu calon ketua Rinduwan, ramai berteriak meminta panitia untuk melakukan pemilihan suara dengan cara voting lantaran tak terima penetapan dilalukan melalui aklamasi. 

Bahkan, satu kader sempat ditarik hendak dikeluarkan dari lokasi lantaran disinyalir sebagai pemicu kerusuhan. Setelah beberapa saat bersitegang, pembacaan penetapan ketua cabang pun dilanjutkan.

"Karena musyawarah terjadi deadlock seharusnya dilakukan pemungutan suara (Voting) bukan sewenang-wenang di putuskan langsung," ungkap Ridwan salah satu kader GP Ansor Ranting Wolo Kecamatan Penawangan, Minggu (27/4) siang. 

Menurutnya, Rinduwan meninggalkan lokasi karena adanya pemaksaan mufakat, yakni menyetujui pemilihan secara aklamasi. 

Para pendukung yang kecewa terhadap ketetapan tersebut langsung keluar dari ruangan. Menurut mereka pelaksanaan konfercab sudah tidak fair. Menurutnya, pimpinan sidang tidak melaksanakan konfercab sesuai dengan aturan tertinggi organisasi.

Kegiatan Konfercab GP Ansor dihadiri perwakilan dari pimpinan pusat (PP) Bambang Tri Anggono dan Timbul Pasaribu dan GP Ansor Wilayah Tsalis Syaifudin. 

Sementara itu, kader GP Ansor Grobogan Ranting Plosorejo Tawangharjo Tri Agus Utomo, mengatakan kegaduhan berawal dari salah satu calon meninggalkan lokasi saat dilakukan musyawarah. 

"Sahabat Rinduwan tidak bersedia menandatangani berita acara aklamasi, ia tetap meminta dilakukan voting," terangnya. 

Saat meninggalkan lokasi, lanjutnya, kondisi forum cukup memanas. Para peserta konfercab yang sebelumnya meninggalkan lokasi diminta segera masuk dalam forum. 

"Dalam forum tersebut, ketua sidang pun memanggil Rinduwan selama tiga kali, karena tidak hadir dan dianggap tidak menghormati sidang, panitia langsung menetapkan Harsono sebagai ketua," terang Tomo.