Bledug Cangkring yang terkenal dengan nama Baby Volcano (Bayi Gunung Berapi) Grabagan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sore ini diserbu ratusan warga.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
Baca Juga
Hal itu diakibatkan oleh karena bledug tersebut meletup dan menyemburkan lumpur hebat pasca terjadinya gempa dengan episentrum Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Gempa susulan dengan magnitudo 6.5 tersebut membuat sebagian wilayah pulau Jawa ikut merasakan getaran gempa tersebut.
Diduga, akibat adanya getaran dan pergeseran tanah menyebabkan munculnya bledug kecil di Desa Grabagan. Bledug Cangkring tersebut mengeluarkan lumpur.
Dari pantauan RMOLJateng, lumpur yang keluar dari mulut Baby Volcano tersebut memenuhi area setempat.
Untungnya, sekitar satu jam kemudian mulut bledug kecil tersebut kembali meletup biasa.
Masyarakat sekitar yang mendengar tentang melubernya letupan pun bergantian mendatangi lokasi itu.
Keberadaan Bledug Cangkring diunggah di salah satu wisata resmi milik Desa Grabagan.
Bhayangkara Pembina Keamaan Dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Grabagan, Choirul Niam, mengatakan bahwa letupan lumpur tersebut terjadi sekitar 16.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
"Letupan lumpur atau masyarakat sini menyebut Kurdo sering terjadi ketika ada gempa di wilayah sekitar. Kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa waktu lalu saat gempa melanda Jogja," imbuhnya.
Menurutnya, lumpur yang keluar dinilai tidak berbahaya ketika mengenai tubuh manusia. Lantaran lumpur tidak mengandung uap panas mau pun racun.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
- Kuliner Nuansa Nostalgia Di Tengah Kota Tegal: Lengkap Dengan Aneka Bubur Candil