Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengunjungi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagai bentuk kepedulian terhadap potensi besar dimiliki wilayah Indonesia Timur, khususnya dalam mengembangkan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi.
- Tunggu Rekomendasi, Golkar-Demokrat Ingin Berlayar Bersama Di Karanganyar
- DPD Papdesi Jateng Kukuhkan Kapolda Ahmad Luthfi Jadi Pembina
- Cari Dukungan Pada Kaum Milenial Untuk Ganjar Melalui Turnamen Catur
Baca Juga
Salah satu paling menonjol adalah pertemuan dengan komunitas kreati mayoritas diisi oleh generasi muda bersemangat dan inovatif.
Acara ini, yang bertajuk "Gibran Mendengar", bukan sekadar ajang perkenalan, tetapi lebih sebagai forum diskusi dua arah.
Di sini, Gibran tak hanya sekadar mengamati karya-karya sudah diciptakan oleh komunitas ini, tetapi juga secara intens mendengarkan dan menggali aspirasi dari para pelaku utama di komunitas kreatif.
Hal ini merupakan langkah untuk memahami dan mendukung perkembangan mereka di masa akan datang.
Pertemuan ini dihadiri oleh puluhan peserta mewakili spektrum luas dari ekosistem kreatif. Mulai dari startup, UMKM lokal, hingga kreator konten.
Kehadiran Gibran di Labuan Bajo dianggap sebagai sebuah bentuk komitmen dan kepedulian terhadap potensi besar yang dimiliki wilayah Indonesia Timur, khususnya dalam mengembangkan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi.
Gibran menegaskan keinginannya untuk melihat karya-karya anak muda dari Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur sebagai katalisator kemajuan ekonomi lokal.
"Banyak sekali kreativitas yang dimiliki anak-anak muda di Labuan Bajo," ucap Gibran, mengakui potensi besar yang mereka miliki, Sabtu (30/12).
Dalam pertemuan tersebut, terungkap pula berbagai permasalahan yang dihadapi komunitas, mulai dari isu ekonomi kreatif, pertanian, hingga promosi pariwisata.
Gibran menegaskan komitmennya untuk mencari solusi atas masalah-masalah tersebut, termasuk isu tiket pesawat mahal menjadi penghalang bagi perkembangan pariwisata.
Gibran juga menyoroti tantangan di sektor pemasokan bahan kebutuhan untuk hotel dan restoran di Labuan Bajo, kebanyakan masih diimpor dari luar daerah.
Ia sepakat, kebutuhan dasar ini harus mulai dipasok oleh masyarakat lokal.
"Kami mendorong semua restoran di Labuan Bajo untuk menggunakan produk pangan lokal, yang akan sangat mendukung petani lokal seiring dengan berkembangnya industri pariwisata," ujar Gibran.
Dalam acara tersebut, Gibran, hadir bersama istrinya Selvi Ananda, tampil mengenakan pakaian adat setempat, lengkap dengan songket, selendang, dan topi khas Manggarai.
Mereka juga menyempatkan diri menikmati pertunjukan musik Sasando oleh Jeagril Pah dan Kamus Band, serta membeli berbagai produk UMKM lokal yang dipajang di acara tersebut.
Perwakilan UMKM hadir berasal dari berbagai bidang, mulai dari Data Bajo Coffee, Desa Wisata Bajo, Dapur Tara, pengusaha air minum, komunitas fotografi, hingga mantan pemain PSS Sleman kini menjadi pengusaha kuliner di Labuan Bajo.
Ini menunjukkan keberagaman dan potensi besar dimiliki Labuan Bajo dalam mendukung ekonomi kreatif dan pariwisata.
- Iswar: Tambak Lorok Sudah Beda, Banjir Dan Rob Pasti Bisa Diatasi
- Evaluasi Bawaslu Untuk Refleksi Bersama
- 395 Bacaleg Berebut 45 Kursi DPRD Kudus