Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menghadapi resesi pada Tahun 2023 dengan menyiapkan sejumlah strategi salah satunya dengan membantu industri kecil menengah (IKM) untuk bangkit dan memulihkan perekonomian agar bisa bertahan ditengah badai resesi. Selain itu juga menyiapkan bahan pangan alternatif sebagai salah satu upaya ketahanan pangan di masa resesi.
- Pj Wali Kota Saksikan IRT Ditolak Petugas Operasi Pasar Murah Salatiga, Ketahuan Bawa Dua Kupon!
- Nilai Investasi Kota Semarang Ditargetkan Rp24 Triliun
- Distaru Luncurkan Tata Ruang Pro Investasi Demi Mudahkan Investasi
Baca Juga
Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan sektor industri kecil memang harus segera dibangkitkan setelah terpuruk selama dua tahun dihantam badai pandemi Covid-19. Ia mengatakan Pemkot Semarang harus segera bergerak melakukan percepatan untuk membantu IKM agar bisa segera bangkit dan naik kelas.
Ita, sapaan akrabnya, mengatakan semua OPD yang ada di lingkungan Pemkot Semarang harus ikut terlibat dalam percepatan pemulihan ekonomi tersebut. "Semua dinas harus melakukan perubahan untuk membangkitkan IKM. Kita harus gerak cepat karena sudah ada kemudahan yang diberikan oleh pemerintah," kata Ita usai acara Temu Usaha Industri di Hotel Pandanaran, Rabu (16/11).
Selain itu, Ita juga meminta kepada pelaku usaha untuk segera melakukan persiapan untuk menghadapi dampak dari adanya resesi yakni jika terjadi kelangkaan energi dan pangan. Percepatan di sektor pertanian juga harus segera digenjot untuk mengantisipasi kelangkaan pangan. Untuk itu Ita meminta ada alternatif bahan pangan yang diciptakan mulai dari sekarang untuk menghadapi resesi tersebut.
"Ya misalnya dari segi pengolahan bahan makanan, bagaimana membuat makanan awet saat panen, dan bisa dibuat jangka panjang untuk digunakan saat resesi terjadi," ungkapnya.
Alternatif bahan makanan ini bisa dimanfaatkan ketika saat resesi terjadi pemerintah tidak bisa melakukan ekspor dan impor bahan makanan. Misalnya untuk tepung terigu yang merupakan bahan baku pembuatan mie instan, tanpa sadar saat ini harga mie instan sendiri mengalami kenaikan karena memang bahan bakunya mengalami kenaikan harga.
"Kalau mie instan makin mahal lalu tidak ada, kita harus pikirkan alternatifnya, jaid dari hulu ke hilir harus berkesinambungan dan para OPD harus berjalan sesuai dengan tupoksinya masing-masing," tuturnya.
Terkait dengan temu pelaku usaha industri yang diselenggarakan Dinas Perindustrian (Disperin), ia meminta agar bisa rutin diadakan untuk bisa mengupdate selera pasar, model hingga taste.
"Saya harap acara seperti ini harus dibuat rutin, minimal tiga bulan sekali. Selain itu bisa mengajak perbankan, lembaga pendampingan ekspor dan lainnya. Juga bisa dibuat bisnis matching, untuk mengundang buyer ataupun customer IKM untuk langkah real kedepannya," jelasnya.
Pemkot sendiri siap memberikan fasilitas kepada pelaku IKM terlebih saat ini Disperin sudah memiliki sentra industri logam yang berada di Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Selain itu akan ada sentra industri batik di Kampung Malon Gunungpati yang tujuannya akan mengangkat pelaku usaha kecil untuk bisa merambah ke pasar internasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Tri Supriyanto mengatakan kegiatan kali ini sengaja dibuat untuk melihat sejauh mana pelaku industri mulai berjalan. Ia juga menyebut saat ini pelaku IKM di Kota Semarang sudah memiliki nama di pasar internasional.
"Kita akan rutinkan ini sesuai dengan arahan Bu Plt, kita akan adakan tiga bulan sekali, karena regulasi terus dinamis dan berubah setiap saat bahkan setiap bulan," jelas Tri.
Tri menyebut Kota Semarang memiliki peran yang cukup penting dalam membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pasalnya meksi di masa sulit, namun pelaku usaha industri tetap bisa bertahan dengan bekerjasama dengan Pemkot dan pihak ketiga.
"Perekonomian ini memang kompleks, salah satunya ya industri. Seperti dibuatnya sentra IKM Logam dan sentra Batik di Malon. Selain industri batiknya, juga bisa mengangkat sektor lainnya," tandasnya.
- ARTUGO Bidik Segmen Perlengkapan Dapur
- Smartfren Siap Hadapi Trafik Internet Saat Pergantian Tahun
- Ikan Nila, Primadona Baru Kota Pekalongan