Halalbihalal SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Hadirkan Dua Pendongeng Inspiratif

Kemeriahan Siswa Saat Mendengarkan Dongeng (Story Telling) Dalam Acara Halalbihalal Sekolah. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Kemeriahan Siswa Saat Mendengarkan Dongeng (Story Telling) Dalam Acara Halalbihalal Sekolah. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Solo - Sebanyak 455 siswa-siswi SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo antusias mengikuti kegiatan halalbihalal bertajuk Istikamah Beribadah Melanjutkan Amalan Bulan Ramadan.


Acara halalbihalal yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan ini diselenggarakan secara paralel dalam dua sesi.

Siswa kelas I, II, dan III mengikuti sesi dongeng (story telling) yang dibawakan oleh Kak Anas di aula sekolah. Sementara itu, siswa kelas IV, V, dan VI mengikuti sesi pembangunan karakter (character building) bersama Kak Ichsan yang bertempat di Masjid Kottabarat Solo.

Kepala Urusan Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba), Tati Kuraesin, menyampaikan bahwa kegiatan halalbihalal ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan Ramadan 1446 Hijriah. 

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi tradisi pasca-Idulfitri, tetapi juga mampu meningkatkan nilai-nilai religius dan spiritual para siswa," ujarnya Jumat (11/04).

Kegiatan dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan acara pembukaan dan sambutan hangat dari Kepala SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Nursalam. 

Dalam sesi story telling, Kak Anas menekankan pentingnya konsistensi dalam berbuat kebaikan di jalan Allah SWT. 

"Jadilah anak saleh yang senantiasa berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama, dan selalu menjaga salat lima waktu. Ingatlah, rukun Islam bukan hanya untuk dihafal, tetapi harus diamalkan secara istikamah," pesannya kepada para siswa.

Tidak kalah menarik, sesi character building yang dipandu oleh Kak Ichsan menyoroti pentingnya mengendalikan hawa nafsu setelah melewati bulan Ramadan. 

"Ibadah kita tidak boleh berhenti di bulan Ramadan saja. Di bulan Syawal dan seterusnya, kualitas ibadah kita harus semakin meningkat. Mari bersama-sama menjaga lisan dari perkataan buruk dan perbuatan yang menyakiti hati orang lain, sebagaimana kita menahan lapar dan haus," jelasnya.

Untuk menambah kemeriahan, sesi tanya jawab berhadiah (doorprize) diadakan di setiap sesi. Para siswa dengan antusias mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber.

Salah seorang siswa kelas II, Kyla Akleema Putri Raharjo, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan halalbihalal tahun ini. 

"Kak Anas sangat lucu dan seru saat mendongeng. Kami diajari tepuk anak saleh, bernyanyi, bercanda, dan bahkan mendapat uang THR jika bisa menjawab pertanyaan dari Kak Anas," katanya riang.

Sebelum meninggalkan lokasi acara, para siswa saling bersalaman dan meminta maaf kepada para guru dan tenaga kependidikan.