Harga Sembako Naik, Pedagang Sebut Gegara Stok Terlambat

Pedagang di Pasar Bulu menduga adanya beberapa kebutuhan pokok naik seminggu jelang Ramadhan diduga karena stok terlambat masuk dan mempengaruhi harga. Dicky Aditya/Dok.RMOLJateng
Pedagang di Pasar Bulu menduga adanya beberapa kebutuhan pokok naik seminggu jelang Ramadhan diduga karena stok terlambat masuk dan mempengaruhi harga. Dicky Aditya/Dok.RMOLJateng

Jelang Ramadan harga sembako melambung tinggi. Naiknya harga diduga para pedagang penyebabnya stok barang pasokannya lancar tetapi datangnya terlambat. 

Pantauan di dua pasar tradisional, Pasar Bulu dan Pasar Karangayu, ada kenaikan, kebutuhan pokok antara lain telur ayam dan cabai rawit merah baru alami kenaikan dua atau tiga hari ini. 

Bagi pedagang, naiknya harga mempengaruhi penjualan, banyak pembeli tidak membeli serta akhirnya memilih ganti beli pangan lain dengan alasan hemat pengeluaran. 

Salah satu pedagang di Pasar Bulu Sariati menyebut, harga barang khususnya cabai rawit jika naik pedagang memperkirakan bahwa panenan dikirimkan petani sedikit telat memenuhi permintaan. Pengaruhnya pun ke harga jual membuat harga naik tiba-tiba. 

"Kita mendapatkan barang masuk dari petani di daerah selatan Wonosobo dan Banjarnegara, serta Ungaran jumlahnya sedikit, tapi pembelian naik tinggi di atas rata-rata normal. Jadi, harga akhirnya naik dan bila berdasar pengalaman sebelumnya akan turun lagi setelah stoknya cukup sekitar seminggu atau dua mingguan," tutur dia. 

Harga kebutuhan lain yakni telur ayam saat ini juga naik. Harganya per kilogram Rp 30 ribu, naik sebesar Rp 2.000 dari harga bulan Februari lalu. 

Pedagang pemilik toko kelontong di Pasar Karangayu mengakui, tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga telur. Namun, kemungkinan telur melonjak harganya dipicu daging ayam sempat naik akhir Februari. 

"Pastinya disebabkan apa tidak tau ya, tetapi ada pengaruhnya dengan daging ayam naik kemarin. Kebutuhan masyarakat jika daging ayam naik banyak yang pindah mencari lauk pauk harga dibawahnya lebih murah, jadi mungkin stoknya kurang bisa menyebabkan harga naik," ucap salah satu pedagang. 

Adanya kenaikan harga sembako terjadi tak ada seminggu jelang Ramadhan ini, setelah diketahui jadi evaluasi tersendiri bagi tim pengendalian inflasi Dinas Perdagangan Kota Semarang. 

Tim bakal memantau perkembangan harga dan stok terus berkala untuk antisipasi terjadinya inflasi lebih parah. 

"Kita akan menyusun langkah pengendalian menyikapi harga kebutuhan naik sesuai kondisi permintaan dan stok. Jadi, jika harga naik stoknya tidak cukup langkahnya tim menekan inflasi dengan mengatur stok disesuaikan kebutuhan masyarakat agar inflasi bisa dihentikan secepatnya," kata Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Disdag Kota Semarang Bahtiar Efendi.