Pemkot Semarang Dorong UMKM Punya Inovasi dan Bersinergi dengan Stakeholder

Pemerintah Kota Semarang terus mendorong pelaku UMKM yang ada di Kota Semarang bisa memperbanyak inovasi serta lebih mandiri dalam memasarkan produk yang digarapnya.


Pemkot ingin agar pelaku UMKM tidak selalu mengandalkan anggaran APBD dari Pemkot, dan bisa melakukan sinergitas dengan berbagai stakeholder.

Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan salah satu cara bersinergi dengan stakeholder misalnya bekerjasama dengan pihak perhotelan untuk bisa memamerkan produk UMKM di hotel melalui pameran.

"Di Kota Semarang ada sekitar 90 hotel, adanya kolaborasi ini akan sangat membantu pelaku UMKM menjual produk," kata Ita, Sabtu (1/10).

Meski demikian Dinas Koperasi juga diminta untuk ikut melakukan kurasi terhadap produk UMKM yang bertebaran di Kota Semarang. Dinas juga perlu mendorong inovasi produk yang diciptakan okeh para pelaku UMKM

"Dinas tak boleh diam, harus membantu pelaku UMKM. Misalnya memberi saran produk yang tepat untuk dijual di hotel," tuturnya.

Ita mengatakan hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum terdaftar di Dinas Koerasi dan UMKM. Dari data, ada 84 ribu pelaku UMKM namun yang terdaftar di dinas hanya 12 ribu.

Melalui pameran yang diadakan di Hotel Gets ini, ia berharap bisa diikuti oleh hotel lainnya. Tujuannya untuk mempermudah dan membantu pelaku UMKM bergerak maju. Bahkan Pemkot Semarang juga memberikan kemudahan dalam pinjaman modal. Bahkan Pemkot menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar guna permodalan pelaku UMKM.

"Dana tersebut memang tidak bisa mengkover semua pelaku UMKM, namun permodalan itu bisa diakses pelaku UMKM melalui kredit permodalan dari bank pemerintah," pungkasnya.