Hari Angkutan Umum, Hendi Ngantor Naik Taksi Online Bayar Rp 43 Ribu

Kebijakan Hari Angkutan Umum Kota Semarang yang dimulai hari ini, Selasa (8/6), membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninggalkan kendaraan pribadinya dan memilih menggunakan Taksi Online untuk mengantar ke kantornya di Balaikota Semarang.


Kebijakan Hari Angkutan Umum Kota Semarang yang dimulai hari ini, Selasa (8/6), membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meninggalkan kendaraan pribadinya dan memilih menggunakan Taksi Online untuk mengantar ke kantornya di Balaikota Semarang.

Hendi, biasa ia disapa, mengaku memilih Taksi Online ketimbang angkutan umum lain seperti BRT atau ojek motor karena pada pagi hari tadi Hendi harus menghadiri sebuah acara formal yang mengharuskan dirinya menggunakan kemeja batik berlengan panjang.

"Karena saya ada agenda resmi pagi ini dan harus pakai baju lengan panjang, biar gak kusut makanya saya berangkat pilih naik taksi online dulu, jadi biar tetap rapi, nanti pulangnya kita bisa pilih pakai motor atau pakai angkutan yang lain," kata Hendi usai turun dari Taksi Online, Selasa (8/6).

Ditanya soal tarif, Hendi mengaku merogoh kocek sebesar Rp 43 Ribu untuk satu kali perjalanan dari rumah pribadinya di Lempongsari menuju Balaikota Semarang.

Selama perjalanan, Hendi melihat aktivitas kendaraan pribadi di jalanan Ibu kota Jawa Tengah ini terbilang masih cukup tinggi.

Namun dirinya tidak terlalu mempersoalkan, karena menurutnya semua itu kembali pada pilihan masing-masing warga Semarang.

"Driver bilang banyak sekali reservasi dari para pelanggan, artinya secara ekonomi pasti ada kenaikan. Tapi memang saya lihat di jalan tadi masih banyak kendaraan pribadi yang melintasi kota Semarang, jadi mungkin masyarakat masih punya pertimbangan yang lain," terangnya.

Selama perjalanan menujuBalai Kota, Hendi yang juga melintasi beberapa gedung Pemerintahan seperti Gedung Pandanaran pun juga terlihat kosong pada bagian area parkir.

Artinya, ASN maupun Non ASN bisa mematuhi apa yang menjadi kebijakannya dalam rangka memperingati Hari LingkunganHidup ini.

"Saya juga cek di gedung Pandanaran dan balaikota ini bersih tidak ada yang naik kendaraan pribadi, kita niatnya kan baik tidak cari popularitas, memperingatihari lingkungan hidup, driver ada tambahan pendapatan, kota semakin bersih karenapolusi berkurang," tuturnya.

Terkait dengan protokol kesehatan yang diterapkan pada angkutan umum serta angkutan online, Hendi selalu meminta agar standarisasi protokol kesehatan terus digalakkan selama melayani penumpang.

Pihaknya yakin jika operator angkutan umum dan penumpang benar-benar mematuhi prokes, maka tidak akan ada klaster baru yang muncul dari kebijakan ini.

"Kami selalutekankanuntuk sistem standarisasi protokol kesehatan untuk teman-teman operator online ataupun BRT, yakinkan pada masyarakat melayani sesuai dengan protokol kesehatan., karena jika masyarakat sudah yakin pasti akan beralih ke kendaraan umum," bebernya.

Hendi juga menyarankan kepada pemilik angkutan online untuk selalu menyemprotkan sanitiser usai mengambil satu penumpang dan selalu menggunakan masker saat melayani penumpang.

"Kalau naik transportasi onlinetidak ada potensi penularan karena sama-sama memakai masker dna berjarak, tapi memang karenapasti akan berganti-ganti orang masuk transportasi umum makanya saya tekankantentang standarisasi prokes, misalnya setiap selesai 1 penumpang disemprot maka itu kan lebih baik," jelasnya.

Senada, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, juga menggunakan taksi online untuk berangkat ke kantornya.

Mbak Ita, begitu sapaannya, tidak mempermasalahkan jika dirinya harus turun ke drop zone yang telah di buat oleh Dinas Perhubungan Kota Semarang dan selanjutnya berjalan kaki menuju gedung kantornya.

"Gak papa malah sehat, jalan kaki sampai ke gedung kantor kan juga tidak jauh," kata Mbak Ita.

Mbak Ita juga mengakui kebersihan yang diterapkan pada taksi online yang dipakainya. Bahkan dirinya menjelaskan ada penyekat antara kursi driver dengan kursi penumpang.

"Ini bersih kok, ada penyekatnya juga di dalam mobil jaid secara protokol kesehatan jangan khawatir bahwa kita naik taksi online sudah sesuaI dengan prokes," ungkapnya.