Peringati Hari Disabilitas Internasional, Darut Tauhid (DT) Peduli Jateng launching program Indonesia Peduli Difabel salah satunya berupa pemberdayaan ekonomi untuk para penyandang disabilitas di Desa Rowosari, Tembalang.
- Polresta Solo Siapkan 275 Personal Amankan Pemberangkatan Jenazah Mangkunagoro IX
- Amankan Angkutan Lebaran, KAI Daop 6 Yogyakarta Siagakan 730 Personel
- Radio di Daerah Kesulitan Urus Perpanjangan Izin dengan Sistem e-Penyiaran
Baca Juga
Peringati Hari Disabilitas Internasional, Darut Tauhid (DT) Peduli Jateng launching program Indonesia Peduli Difabel salah satunya berupa pemberdayaan ekonomi untuk para penyandang disabilitas di Desa Rowosari, Tembalang.
Berlokasi di jalan Krajan 1 RT 2 RW 4 Rowosari itu dihadiri sejumlah anggota kelompok disabilitas serta diresmikan oleh tokoh masyarakat setempat.
Nur Patoni, S.H, Sekretaris Kecamatan Tembalang yang mewakili pihak pemerintah mengungkapkan rasa terimakasihnya dengan adanya program tersebut.
"Kami berharap, kedepan komunitas-komunitas difabel yang sudah mendapatkan pelatihan dapat berkembang dan mengajarkan ilmunya bagi komunitas difabel yang lain," ujar Patoni, Jumat (4/12/2020).
Program pemberdayaan ekonomi yang bekerjasama dengan Yayasan Disabilitas Tangguh tersebut mencakup empat program yakni budidaya (ternak) lele, pengolahan hasil panen menjadi abon lele, menjahit dan budidaya maggot.
Program tersebut merupakan bagian dari sejumlah program prioritas DT Peduli untuk berdayakan kaum difabel. Program yang sebenarnya sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2020 ini disambut antusias oleh masyarakat setempat.
DT Peduli sendiri juga menggandeng Fakultas Perikanan Undip sebagai pihak yang juga ikut serta membantu dalam hal keilmuan ternak lele. Awalnya dimulai dengan pembuatan kolam dan pengadaan benih sebanyak 3.000 bibit lele.
Hasilnya, program yang sudah terlaksana sejak Mei itu sudah menghasilkan panen lele kurang lebih 116 kg. Dengan anggota kelompok terdiri dari tuna daksa dan tuna netra, hasil tersebut sudah dibilang cukup baik dan berhasil. Kemudian untuk hasil panen sendiri saat ini sebagian besar dijual kepada warga perorangan.
Ketua Yayasan Disabilitas Tangguh, Imran mengungkapkan, keiinginannya sederhana dengan adanya program ini yaitu ingin membahagiakan orang banyak.
"Cita-cita saya ingin membahagiakan banyak orang. Karena saya manusia makanya saya ingin bahagiakan orang lain," terang Imran.
Selain itu, untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah lebih, dilakukan pula kerjasama dengan home industri pengolahan ikan yang berlokasi tidak jauh dari tempat pemberdayaan.
"Harapannya agar bisa menembus pasar yang lebih luas dengan aneka hasil olahan ternak lele," ujarnya.
Sementara itu Ahmad Hasanudin, Pimpinan DT Peduli Jateng menerangkan bahwa program ini diadakan sebagai upaya mendorong agar para penyandang disabillitas berdaya secara ekonomi. Serta bagian dari amanah para donator yang telah mempercayakan zakat, infak dan sedekah kepada lembaga.
"Program pemberdayaan ekonomi kaum disabilitas ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan kaum difabel secara ekonomi. Serta sebagai bentuk amanah lembaga dalam mengelola dana zakat, infak dan sedekah dari para donator," jelas Ahmad.
- Hendak Sahur, Sekeluarga Di Batang Jadi Korban Ledakan Gas Melon
- 12 Desa di Grobogan Mendapatkan Bantuan Pamsimas
- Kios Karaoke di Terminal Purwodadi Disegel