Hari Film Nasional, Hendi Apresiasi Sineas Perfilman Semarang

Memperingati Hari Film Nasional, sineas perfilman kota Semarang mempersembahkan sebuah karya film pendek yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari sarat konflik yang terjadi disekitar kita.


Memperingati Hari Film Nasional, sineas perfilman kota Semarang mempersembahkan sebuah karya film pendek yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari sarat konflik yang terjadi disekitar kita.

Pusara(n), sebuah film pendek karyaLeonardo Cardinal menceritakan tentang bagaimana Rahman, sang pemeran utama, menghadapi konflik dalam pernikahannya dan ingin mengakhirihidupnya dengan cara bunuh diri.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan apresiasi kepada para semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatanfilm Pusara(n).

Hendi, sapaan akrabnya, yang menyaksikanlangsung screening Pusara(n) di XXI Paragon, mengaku bangga atas karya anak muda Semarang.

Meski saat ini dunia perfilman sedang lesu karenaadanya pandemi, bahkan bioskop di kota semarangbaru resmi dibukasejak Desember2020.

Namun Hendi mengapresiasi sineas semarang serta dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mendorong penuh perfilman kota Semarang untuk vbisabangkit lagi dari keterpurukan.

"Saya memberi apresiasi kepada sineas muda semarang, mulai dari sutradara hingga pemainnya serta dukungan dari Disbudpar semarang yang coba mengangkat sineas muda semarang dan sudah menyiapkan5 judul film hasil karya sineasmuda semarang," kata Hendi, usai nobar Pusara(n), selasa (30/3).

Film yang diproduksi dalam waktu empat hari, memilih lokasi sepertiKota Lama, Pecinan, Marabunta, Marina, dan lain lain.

Film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang gloomy dengan sentuhan pop, melainkan ada cita rasa dimana film ini mendukung tempat tempat pariwisata yang berkembang di Kota Semarang.

"Salah satu yang tadi saya perhatikan adalah banyak lokasi uniknyaSemarang bisa di explore, kita senang ada publikasi, promosi dan cerita tentang kota Semarang melalui visual. Termasuk mengenalkan produk semarang seperti Congyang, kan diluar semarang ga tau apa itu congyang, tapi mungkin lama-lama orang diluar sana akan mengerti ada minuman khas semarang yang namanyacongyang," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengucapkan terimakasih kepada insan film semarang yang telah membuat dunia perfilman di semarang kembali bangkit.

Bahkan Iin, sapaannya, mengatakan akan ada empat film pendek karya sineas semarang yang akan dipertontonkan saat perayaan HUT Semarang 2 Mei mendatang.

"Nanti tanggal 2 Mei akan ada 5 film pendek termasukPusara(n) yang akan dipersembahkan oleh teman-teman ekonomi kreatif dalam rangka HUT Semarang," ucap Iin.

Meksi film pendek ini tidak ditayangkan secara komersial, namun kedepan film pendek karya anak muda semarang ini akan diikutkan dalam festival film yang kerap kali diselenggarakan oleh pegiat film di Indonesia.

"Nantinya film pendek ini akan diikutsertakan dalam festival film, dan harapannya dengan keikutsertaan dalam festival film bisa menggugah perfilman indonesia dari mati suri karena pandemi," kata Ardian Parasto, Executive Produser Pusara(n).