Hasil Panen Buah-Buahan Di Wonogiri Sangat Minim

Pada bulan Ramadhan umumnya warga muslim di Wonogiri berbuka puasa menambah menunya dengan buah-buahan. Padahal, di Wonogiri hasil panen buah sangat minim, sehingga dipastikan menggantungkan pasokan dari luar daerah.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri Safuan, menjelaskan di wilayah Wonogiri minim ditanami buah-buahan sehingga hasil produksi selalu tidak bisa mencukupi kebutuhan.

Selain minim, hanya buah-buah tertentu yang bisa dikembangkan. Hal tersebut berkait dengan kondisi geografi Wonogiri.

"Yang masuk daftar di Dinas Pertanian dan Pangan, hanya beberapa jenis saja. Diantaranya melon, pepaya, pisang dan semangka. Untuk jenis buah lainnya juga ada namun produksinya tidak banyak. Seperti mangga, ace, jambu, kelengkeng dan durian," ujar Safuan, Rabu (22/4).

Ditanya soal buah jeruk, Safuan menuturkan, tahun 2020 ini  kelompok Girimanik Desa Setren Slogohimo mendapat bantuan 4.000 bibit jeruk keprok batu 55.

Di tahun 2019 mendapat bantuan bibit jeruk sebanyak 20.000 untuk Desa Girirejo Kecamatan Jatipurno dan Desa Conto Kecamatan Bulukerto. Jadi belum ada yang panen, karena jeruk baru dapat dipanen setelah usia tiga tahun.

"Untuk buah melon, hanya terdapat di kecamatan Giriwoyo, dengan luasan tanam sekitar 13 hektar, dengan jumlah produksi 196 kwintal. Melon ini merupakan melon kuning untuk mencukupi kebutuhan pasar-pasar moderen dengan harga Rp 8000/Kg dari petani. Itu pun sekarang sudah habis dipanen," kata Safuan.

Sedangkan buah semangka hanya terdapat di Kecamatan Selogiri. Dari 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri, tanaman semangka hanya terdapat di Selogiri, dengan luasan area 7 hektar, menghasilkan semangka yang sudah dipanen 582 kwintal dan yang belum dipanen diperkirakan masih 3.000 kwintal.

"Kalau pisang, terdapat di seluruh wilayah di Wonogiri. Dari 25 kecamatan, ada 734.708 pohon dan telah menghasilkan 52.496 kwintal. Dengan harga jual yang bervariatif mulai Rp 3.500 per kilo sampai Rp 10.000 per kilo. Untuk buah pepaya, juga merata di Wonogiri. Jumlah tanaman pepaya ada 109.987 batang, dengan produksi 7.872 kwintal. Untuk pepaya, para petani menjualnya Rp 2000 per kilo sampai Rp 10.000 per kilo," terangnya lagi.

Safuan menjelaskan, untuk buah-buahan yang ditanam petani, hampir semuanya sudah menjalin kemitraan, sehingga saat panen tidak mengalami kesulitan dalam penjualan.