Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang menyelenggarakan Debat Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2020, di Patra Hotel, Rabu siang (18/11).
- Disebut Nol Prestasi, Pj Salatiga Merespon 'Adem' dari Tanah Suci
- 14 Februari 2024, Yasin Khasani Pastikan 'Nyoblos' di Salatiga
- Nekat Arahkan Dukungan Pilih Kontestan Pemilu, ASN di Kudus Dilaporkan Bawaslu
Baca Juga
Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang menyelenggarakan Debat Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2020, di Patra Hotel, Rabu siang (18/11).
Pasangan petahana Hendrar Prihadi dan Hevearita G. Rahayu atau Hendi-Ita menjadi satu-satunya paslon yang melakukan debat.
Debat Publik yang pertama mengambil tema Reformasi Birokrasi: Tata kelola Pemerintahan Kota Semarang Menjadi Indonesia Maju.
Dalam penajaman visi misi, Hendi-Ita sejatinya memiliki 119 program kerja. Program kerja ini nantinya juga masih saling keterkaitan dengan program kerja sebelumnya, namun lebih pada pengembangan dan perluasan program kedepannya.
"Kalau visi kami berkesinambungan, dulu Semarang Hebat sekarang Semakin Hebat, tapi juga ditambahberlandaskan pancasila dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, karena kita harus mengakui bahwa sekarang yang namanya intoleransi menjadi sebuah hal yang harus kita fokuskan agar masyarakatkembali sadar bahwa persoalan keberanekaragaman ini mestinya sebagai kekuatan bukan hal yang harus di utak atik di Indonesia,†ungkap Hendi.
Dalam menjawab pertanyaan dari panelis dan masyarakat yang bisa menyaksikan debat secara live pada channel Youtube KPU Semarang, Hendi mengungkapkan jika sebagian besar yang ditanyakan sudah menjadi perencanaan mereka kedepan.
Seperti halnya memfasilitasi kreatifitas anak-anak muda semarang seperti adanya coworking space hingga creative space secara gratis.
Selain itumasalah keberagaman yang ada di Indonesia utamanya di Kota Semarang juga menjadi sorotan bagi Hendi-Ita. Tujuannya untuk menjalin kekuatan dalam membina kerukunan atas dasar NKRI, Bhineka Tunggal Ika yang berbingkai Pancasila.
"Kita ingatkan masyarakat terus bahwa yangnamanya keberanekaragaman ini bukan menjadi perbedaan yang harus di kuri-kuri tapi menjadi kekuatan kita dalam bingkai pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,†tutur Hendi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Ita juga menambahkan bahwa mereka memiliki 8 program unggulan seperti Smart Code, fasilitas Publik Kampung Tematik Wisata hingga pelayanan publik reformasi birokrasi.
"Ada 8 program, ada Semarang smartcode, fasilitas publik kampung tematik wisata, pelayan publik reformasi birokrasi yang kaitannya dengan nantinya untuk Indonesia maju, penguatan daya tarik wisata, layanan publik gratis mulai dari lahir sampai meninggal yang selama ini sudah ada tapi harus di eksplore lagi, masalah pendidikan yang jadi PR pendidikan di sekolah swasta, masalah untuk milenial,†pungkas Ita.
- Bawaslu Karanganyar Luncurkan Buku Jejak Pengawas Adhoc Pemilu 2024
- Jokowi Bikin Gaduh
- Inilah 13 Kelemahan Pemerintahan Anies-Sandi Versi Hanura