Hendi Langsung Lakukan Perbaikan Rumah Warga yang Roboh Akibat Bencana

Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang beberapa hari terakhir membuat beberapa rumah warga rusak bahkan roboh. Hal ini langsung ditanggapi oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang melakukan tinjauan ke lokasi rumah roboh di daerah Candisari dan Gajahmungkur.


Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, meninjau lokasi rumah warga yang roboh tersebut usai mendapat laporan bahwa pada malam harinya rumah tersebut roboh akibat hujan lebat.

"Ada dua rumah yang roboh, satu di daerah Tegalsari dan satu lagi di daerah Lempongsari,” kata Hendi, Senin (15/11).

Hendi terus meminta warganya untuk tetap waspada saat musim penghujan tiba. Pasalnya, menurut Hendi, topografi Kota Semarang unik sehingga memiliki potensi bencana baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.

"Inilah tantangan di kota Semarang, kalau musim hujan kita selalu waspada potensi bencana yaitu banjir, rob, atau bahkan longsor. Kalau musim kemarau ya potensinya kekeringan,” ungkapnya.

Usai meninjau kondisi rumah yang roboh tersebut, Hendi memerintahkan jajarannya untuk mempercepat penanganan rumah warga yang rusak, melalui program pembangunan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang dilakukan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

"Alhamdulillah sudah kita cek tadi dan minggu ini kita bantu melalui program RTLH dari Dinas Perkim,” tuturnya.

Dirinya pun berharap kepada seluruh warga Kota Semarang agar memanfaatkan fasilitas rehab rumah tidak layak huni yang disediakan Pemkot Semarang.

Selain itu, Hendi mengimbau warga untuk mengecek plafon dan kayu rumah. Jika memang perlu diganti dan sekiranya berasal dari keluarga tidak mampu, warga bisa memakai program RTLH. 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali, menerangkan bila sepanjang tahun 2021 tak kurang dari sekitar 1.600 rumah tidak layak huni di ibu kota Jawa Tengah telah dilakukan rehab, dan akan terus ditambah setiap tahunnya.

"Di tahun 2022 dari Pemerintah Kota Semarang kita menganggarkan 500 unit, sedangkan untuk yang hari ini di Tegalsari dan Lempongsari besok kita upayakan sudah tiba materialnya sesuai perintah Pak Wali, sehingga hari Rabu kemungkinan sudah bisa dikerjakan," ucap Ali.

Adapun kedua rumah warga yang ditinjau hari ini merupakan milik bapak Sutrisno, warga Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur. serta rumah milik Insan Fitriawan, warga Jalan Genuk Krajan, Tegalsari, Kecamatan Candisari.

Sutrisno sendiri menjelaskan atap rumahnya roboh pada Minggu pagi setelah Sabtu malam hingga dini hari hujan turun. Sutrisno memperkirakan akibat atap yang ambrol dan kayu sudah lapuk. Kejadian robohnya atap rumah tersebut hanya menimbulkan kerugian materi dan tidak menimbulkan korban jiwa.