Hendi Tinjau Warga Terdampak Banjir di Beberapa Wilayah

RMOLJateng- Meski curah hujan sudah mulai turun intensitasnya, namun beberapa wilayah di Kota Semarang masih tergenang air. Seperti di daerah Kaligawe, Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Genuksari hingga Kawasan Puri Anjasmoro.


- Meski curah hujan sudah mulai turun intensitasnya, namun beberapa wilayah di Kota Semarang masih tergenang air. Seperti di daerah Kaligawe, Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Genuksari hingga Kawasan Puri Anjasmoro.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama Sekda Kota Semarang, TNI, Polri, BPBD Kota Semarang melakukan tinjauan dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir.

Meski terkendala sulitnya medan yang dilalui akibat tingginya air, namun tidak menyurutkan Hendi dan rombongan untuk menyambangi warga terdampak.

Hendi, sapaannya, juga mengunjungi beberapa dapur umum dan memberi bantuan logistik dan nasi kotak. Salah satunya di dapur umum Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari.

Dapur umum yang diperuntukkan bagi empat RT dari Kelurahan Siwalan yang terdampak banjir ini, nantinya akan di bagikan bagi pengungsi yang ada di GOR SMP 4 Semarang.

"Kami berterima kasih sekali atas bantuan yang diberikan di dapur umum ini, karena ada 4 RT di kelurahan siwalan yang saat ini harus mengungsi di GOR SMPN 4," ujar Sri Maryati, anggota PKK, yang mengurus dapur umum Kelurahan Siwalan, Minggu, (7/2).

Hendi mengatakan, dampak banjir hari ini sudah tidak sebanyak hari Sabtu, karena memang sebagian besar sudah surut dengan sendirinya ketika hujan sudah reda. Namun, beberapa titik harus dilakukan upaya percepatan pengeringan genangan air agar warga bisa kembali beraktivitas secara normal.

"Kalau dibandingkan kemarin memang sangat jauh berkurang ya, kemarin ada laporan di 29 titik yang ada di 6 kecamatan, sekarang tinggal di daerah Kaligawe dan wilayah kelurahan Genuksari, lalu di pedurungan di Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Dempel dan Semarang Barat di daerah Puri Anjasmoro, jadi memang sudah sangat berkurang drastis," jelas Hendi usai melakukan tinjauan di Kaligawe, Tlogosari Kulon dan Muktiharjo.

Hendi berharap, cuaca dalam kondisi cerah seperti saat ini, agar percepatan pengentasan banjir bisa segera dilakukan. Hendi juga mengatakan jika permasalah banjir di Kota Semarang terjadi atas tiga hal besar, yakni curah hujan tinggi, Drainase yang kurang memadai dan banjir karena rob.

"Banjir di Semarang ada tiga penyebabnya, yakni karena hujan sehingga air harusnya masuk ke sungai dan sungainya harus dinormalisasi, lalu karena hujan dan masuk daerah perkotaan jadi drainasenya harus dibesarkan karena curah hujan sangat tinggi, yang ketiga banjir karena rob," paparnya.

Menurut Hendi, banjir yang kali ini terjadi karena curah hujan tinggi dan tidak berhenti sejak Jumat (5/2) hingga Sabtu (6/2). Sehingga drainase tidak mampu menampung.

Sedangkan pompa yang sudah disetting dari tahun 2013 juga sudah over kapasitas dan tidak bisa dialirkan ke tempat yang lebih rendah.

"Evaluasi kita adalah perbaikan atau memperluas sistem drainase, lalu meningkatkan kapasitas pompa dan yang ketiga kami berharap menteri PUPR untuk bisa menyelesaikan tanggul lautnya yang juga sebagai tol antara Demak, Semarang dan Kendal, ini kan sudah jalan, nah kalau itu selesai insyaallah semuanya bisa berjalan sesuai rencana semarang tidak banjir," tambahnya.

Selain itu, saat tinjauan beberapa warga juga mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi sejak hari Sabtu. Banyak warga yang memang terdampak banjir, ingin segera PLN menghidupkan kembali listrik di daerah mereka.

"Kita tahu listrik menjadi persoalan yang tidak pas saat banjir seperti ini, karena di Semarang Utara kemarin ada salah satu korban meninggal dunia karena kesetrum, maka saya sampaikan ke masyarakat agar bisa menunggu genangannya kering dulu, nanti setelah itu kita sampaikan ke PLN agar bisa dihidupkan lagi," pungkas Hendi. [sth]