Idealnya Semua Kota Miliki Rumah Singgah AIDS

Sekilas tak ada perbedaan mencolok saat mengunjungi rumah singgah Lentera atau dikenal juga sebagai panti asuhan Lentera, yang ada di kawasan Makam Pahlawan Kusuma Bakti Jurug, Solo. Namun di rumah tersebut harapan dan semangat 30 anak dengan HIV AIDS (ADHA) tumbuh. 


Ada 30 anak yang diasuh disini empat diantaranya bayi usia belum genap 1 tahun, semua positif HIV/AIDS. Kami ajak mereka mandiri dan bersemangat menjalani masa depan," kata Puger Mulyono, pendiri Yayasan Lentera Surakarta, Puger Mulyono kepada wartawan, Jumat (30/11).

Meskipun kecil minimalis, rumah bantuan dari perusahaan retail tersebut selalu terjaga kebersihannya, karena anak anak diajarkan untuk mandiri dan hidup bersih sejak dini. Saat ini tengah membangun ruang khusus untuk bayi ADHA.

1 Desember merupakan peringatan hari AIDS sedunia. Meski menjadi satu momok yang masih ditakuti namun penanganan penyakit ini dinilai belum maksimal, terlebih lagi dukungan dari pemerintah.

Idealnya, satu kota/kabupaten ada satu rumah singgah, rumah rehab atau apapun sebutannya untuk menumbuhkan harapan bagi para penderita HIV AIDS. Seperti di rumah panti Yayasan Lentera ini. Kami siap mengusulkan melalui DPRRI," kata Anggota DPRRI dari Dapil V Jateng Moh Toha saat berkunjung ke Yayasan lentera, (30/11).

Toha mengaku trenyuh dan terharu melihat semangat ADHA, saat mereka bermain dan membaca buku cerita dan saling bercanda. Apalagi saat itu ada kunjungan dari Komunitas Pemuda BNK Sukoharjo yang menbawa perpustakaan keliling, plus mendongeng dengan mengenakan kostum Gatotkaca dan Superman.

Tidak hanya saat memperingati Hari AIDS, setiap bulan ada agenda yatiman, kali ini kita salurkan untuk ADHA di yayasan Lentera. Semoga juga bisa menggugah dermawan lain untuk membantu setidaknya membuat mereka menikmati masa anak anak dengan harapan," tandasnya.