IHSG Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hari ini jatuh 1,24 % pada angka 6.129,68 poin.


Sejumlah saham juga diketahui melorot jauh dari harga sebelumnya.

Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jateng I, Fanny Rifqi mengungkap, jatuhnya harga saham tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Menurutnya, faktor yang mempengaruhi saham adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai tukar mata uang, dan tingkat inflasi suku bunga.

Sementara faktor keamanan seperti demonstrasi atau aksi massa lainnya memberikan dampak kecil bagi putaran harga saham dan IHSG.

Meski demikian, kondisi politik yang tidak pasti ini juga membuat banyak investor tidak mau mengambil resiko.

"Kalau faktor non ekonomi, aksi massa atau demonstrasi juga bisa memberikan pengaruh terhadap IHSG. Namun, faktor keamanan ini biasanya tidak memberikan efek jangka panjang. Kalau faktor ekonomi, efeknya bisa terasa sekali," kata Fanny, dikonfirmasi, Selasa (24/9).

Dia memaparkan, kondisi melemahnya IHSG Indonesia juga dipengaruhi oleh perang dagang Amerika dan China.

Dia melihat hingga akhir Agustus kondisi ekonomi melorot drastis.

"Kalau saat ini, memang dalam satu minggu terakhir IHSG terperosok selama tiga hari berturut-turut. Namun, penurunannya tidak seburuk bulan kemarin," papar dia.

Fanny meminta supaya para investor tidak perlu panik melihat hal tersebut.

Menurutnya, selama kinerja perusahaan tetap baik, maka harga sahamnya juga akan tetap baik.

"Ibarat kalau bercermin, perusahaan itu adalah wajah dan cermin adalah pasar saham. Jika wajahnya dipoles secara baik, maka yang terpantul dari cermin juga wajah yang baik," pungkasnya.