Investasi Pelabuhan Ekspor Capai Rp71 Triliun, Bagaimana Alam Jepara?

Yosef/RMOLJateng
Yosef/RMOLJateng

Duta Besar Spanyol untuk Indonesia H.E. Mr Fransisco de Asis Aguilera Aranda didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo meninjau bakal lokasi pembangunan pelabuhan ekspor di Desa Balong Kecamatan Kembang, Selasa (29/4).

Bakal lokasi pelabuhan ekspor dengan nilai investasi sekitar Rp 71 triliun yang dikunjungi berada di Pantai Mahbang, masuk kawasan PTPN IX Balong. Tinjauan lapangan ini menindaklanjuti pembicaraan antara kedua belah pihak di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dubes Spanyol Mr Fransisco mengatakan wacana pembangunan pelabuhan ekspor di Jepara merupakan proyek yang menarik. Pihaknya berharap proyek itu bisa dijalankan dan nantinya juga kompetitif.

"Saya bangga dapat berkontribusi dalam proyek ini," kata Mr Fransisco.

Terkait tawaran kerjasama menurutnya tergantung apa yang dibutuhkan Pemkab Jepara. Kedutaan Spanyol untuk Indonesia siap membantu apa yang bisa dibantu. "Khususnya manajerial konstruksi maupun pengelolaan," ujarnya.

Pelabuhan ekspor di kawasan Balong diproyeksikan terintegrasi dengan kawasan industri. Proyek ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektar dan 200 hektar yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX.

Terkait rencana pembangunan pelabuhan ekspor ini, Pemkab Jepara sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat hingga PT Pelindo. Selain itu juga melakukan penjajakan dengan calon investor, termasuk dari Tiongkok.

Sementara itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan pihaknya serius untuk merealisasikan pelabuhan internasional dengan nilai investasi sekitar Rp 71 triliun tersebut.

"Kita matangkan terus. Kita juga akan mendengarkan aspirasi dari masyarakat," ujarnya.

Usai mendampingi Dubes Spanyol meninjau bakal lokasi, Bupati Witiarso Utomo menggelar pertemuan dengan Petinggi, BPD dan warga Balong. Pertemuan itu untuk mendengar respon masyarakat terkait rencana pembangunan pelabuhan ekspor di Balong.

Petinggi Balong Moh Parno mengatakan pihaknya akan mengikuti keinginan masyarakat. Jika masyarakat sepakat maka Pemdes Balong akan mengikuti begitu juga sebaliknya.

Anggota BPD Balong Dakib mengatakan pihaknya merespon positif rencana pembangunan pelabuhan ekspor tersebut. Terpenting jika jadi direalisasikan masyarakat setempat dilibatkan dalam proses pembangunan pelabuhan dengan nilai investasi Rp 71 triliun tersebut.

"BPD mewakili masyarakat oke. Tapi catatannya ada keterlibatan masyarakat, selain itu juga bagaimana alamnya. Bagaimana agar tidak ada abrasi dan lainnya," tegas Dakib.