Indonesia Tawarkan Peralatan Berkualitas Ke Brunei Jajaki Kerjasama Antar Pelabuhan

Indonesia semakin mendekatkan diri dengan negara tetangga, Brunei., terutama dalam sektor ekonomi. Pekan ini, Indonesia menawarkan peralatan pelabuhan kepada Brunei.


"Produk perlengkapan pelabuhan seperti bollard, buoy dan fender buatan Indonesia berkualitas baik dan tersertifikasi internasional. Kami menawarkan kepada Muara Port Company untuk dapat memanfaatkannya sejalan dengan rencana perbaikan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Muara," kata Wakil Kepala Perwakilan Drs. Irwan Iding, MSi yang bertindak mewakili Duta Besar RI Bandar Seri Begawan dalam pertemuan dengan CEO Muara Port Company (MPC) Zeng Caili pada hari ini (Rabu, 4/8).

Pada kesempatan tersebut, Irwan yang turut didampingi oleh COO Mohd Fazilah Hj Mohd Yassin serta Tim Ekonomi KBRI Brunei Darussalam menjajaki peluang bersama dengan dan CEO Muara Port Company, untuk penggunaan kapal angkut di Brunei dalam bentuk kerjasama sewa menyewa. Selin itu, mereka juga menjajaki soal kebutuhan tenaga kerja terampil bidang pelabuhan untuk diisi oleh Indonesia.

Pada kesempatan yang sama dibicarakan juga kemungkinan MPC menjalin

kerjasama dengan mitra pengelola pelabuhan di Indonesia melalui Port to Port Cooperation, termasuk soal pengaturan jadwal pengapalan serta konsolidasi barang-barang ekspor-impor antara Indonesia dan Brunei.

"Terdapat peluang kerjasama antar-pelabuhan kedua negara seiring dengan mulai meningkatnya jumlah kontainer dari Indonesia ke Brunei setiap tahun. Untuk itu, opsi-opsi jalur pelayaran maupun peningkatan kolaborasi antar Pelabuhan perlu terus didorong," ujar Irwan,  seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut COO Mohd Fazilah menjelaskan bahwa jumlah kontainer dari Indonesia ke Brunei dalam enam bulan mengalami kenaikan signifikan. Dia menilai bahwa hal ini merupakan potensi yang perlu dibangun sinergi serta kerjasama pengaturan jadwal pelayaran antar pelabuhan kedua negara.

Di sisi lain, CEO MPC Zeng Caili menuturkan bahwa pihaknya berharap agar dapat segera melakukan komunikasi dengan perusahaan pelabuhan di Indonesia untuk kerjasama antar-pelabuhan.

Dia juga menjelaskan bahwa kerjasama ini sejalan dengan rencana Pemerintah Brunei untuk menjadikan Pelabuhan Muara sebagai hub perdagangan dan titik transit arus barang internasional, terutama untuk koneksi Asia Tenggara dengan Pelabuhan Shanghai dan Guangxi di China. Untuk itu, MPC berkeinginan terus memperluas kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dari Indonesia.

MPC dibentuk sejak 2017 sebagai joint venture antara Darussalam Asset (milik Pemerintah Brunei) dengan Beibu Gulf Holding (Hong Kong) Co.Ltd. Pihak MPC telah mengambil alih keseluruhan manajemen dan kegiatan operasional Pelabuhan Muara baik untuk penanganan kapal penumpang maupun barang.

Pelabuhan Muara di Bandar Seri Begawan merupakan gerbang utama untuk arus ekspor dan impor umum di Brunei yang melengkapi pelabuhan khusus migas di wilayah Kuala Belait.