Irwan Hidayat: Jadikan Semarang Kota Kebudayaan dan Pintu Masuk Wisata Jawa Tengah

Irwan Hidayat dan Dmitry  saat berbicara akrab dengan tokoh Arjuno dan Lesmono di sela-sela pentas wayang on the street di Oudetrap Theatre Kota Lama Semarang, Jumat (8/9) malam.
Irwan Hidayat dan Dmitry saat berbicara akrab dengan tokoh Arjuno dan Lesmono di sela-sela pentas wayang on the street di Oudetrap Theatre Kota Lama Semarang, Jumat (8/9) malam.

Kota Semarang harus dijadikan pusat kebudayaan yang melahirkan, sekaligus melestarikan berbagai entitas seni budaya sehingga dapat menjadi pintu masuk wisatawan dari berbagai negara dan penjuru Nusantara.


"Kota Semarang itu memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Di sini tumbuh entitas budaya Jawa, Tionghoa, Arab, yang melahirkan beragam kuliner khas yang lezat serta peninggalan bangunan bersejarah di Kota Lama, yang jika dirawat dan dilestarikan, serta dikemas sedemikian rupa, dapat menjadi potensi pariwisata yang luar biasa," tegas bos perusahaan jamu Sido Muncul Irwan Hidayat, saat hadir dalam pentas ke-12 Wayang on the Street di Oudetrap Theatre Kota Lama Semarang, Jumat (8/9) malam.

Irwan Hidayat saat berfoto bersama para seniman Wayang Orang Ngesti Pandowo di belakang panggung wayang on the street di Oudetrap Theatre Kota Lama.

Pentas wayang yang berlangsung meriah dan penuh tawa ratusan penonton itu, menampilkan lakon Bagong Kawin yang dibawakan para seniman Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang. 

Irwan menyebut contoh, masyarakat Kota Semarang terbukti mampu merawat dan melestarikan kesenian wayang orang sehingga Wayang Orang Ngesti Pandowo yang berdiri pada 1 Juli 1937 mampu bertahan hingga saat ini, dan kini mulai digemari oleh para milenial. 

"Ini menjadi bukti bahwa kota ini layak menjadi pusat kebudayaan sekaligus pintu masuk pariwisata nasional maupun dunia," tegas Irwan, optimistis.

Irwan berkisah, "dulu saat kecil saya sering diajak mami saya nonton Ngesti Pandowo di gedung pertunjukan Sobokarti. Saya paling suka penampilan para punakawan, tapi langsung menangis kalau yang tampil Rahwana". 

Pusat Tenis Dunia 

Selain pusat kebudayaan dan pariwisata, Irwan pun berobsesi menjadikan ibukota Jawa Tengah itu sebagai pusat olahraga tenis berkelas internasional. 

Dia bersiap membangun sport center di kawasan Klipang Semarang diatas tanah seluas puluhan hektare. Irwan pun menggandeng Dmitry Shcherbakov,  founder Liga Tennis Center & Academy, yang berlokasi di Kerobokan, Kuta Utara, Bali. 

Dmitry, bule asal Ukraina itu sudah 13 tahun menetap di Bali, dan menikah dengan Ayu, perempuan asal Semarang. 

"Saya mendirikan klub tenis di Bali pada 14 Februari 2017, dan siap membantu Pak Irwan untuk mewujudkan berdirinya sport center tenis berkelas dunia di kota ini," tegas Dmitry.

"Dmitry ini teman akrab dari Novak Jokovic, petenis asal Serbia yang 21 kali menjuarai tunggal putra Grand Slam. Dengan sport center yang akan saya bangun,  saya bercita-cita suatu saat nanti ada satu dari 270 juta penduduk Indonesia jadi juara Grand Slam," ungkap Irwan Hidayat.