Isu Jawa dan non Jawa dijadikan peluru oleh pihak-pihak tertentu untuk menyerang Rizal Ramli (RR). Namun diyakini, menghadang RR maju di Pilpres 2019 dengan menggunakan isu tersebut akan layu sebelum berkembang.
- PKB Kabupaten Batang Datangi Demokrat, PAN dan Gelora: Galang Koalisi Pilkada 2024?
- H Sumanto SH Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Masa Jabatan 2024-2029
- Bawaslu Salatiga Ingatkan Peserta Pemilu Ikuti Aturan Main
Baca Juga
Mantan Jurubicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, mengatakan saat ini NU adalah organisasi Jawa yang paling besar.
Jawa NU menjadi etnis terbesar nomor pertama di Lampung, terbesar kedua di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau, kemudian terbesar di seluruh Kalimantan dan wilayah-wilayah lainnya. Sehingga siapa pun yang didukung NU kultural akan menang.
"RR, Gus Romli, sangat dekat dan diterima oleh NU kultural. Dia juga alumni kehormatan Pasantren Gontor. RR memiliki cross-cultural links dengan NU, sehingga soal Jawa Non Jawa sudah tidak relevan," kata Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/3).
"Kejawaan" RR, menurut Adhie, mungkin kurang sesuai dengan kultur Solo dan Jogya. Tetapi style RR yang terbuka dan candid hangat diterima di Jawa Timur, pantai utara Jawa Tengah, Banyumas dan lain-lainnya.
Sosok RR, kata Adhie, juga tidak ada masalah untuk pemilih Jawa Barat yang merupakan pemilih terbanyak di Pilpres 2019. RR bisa berbahasa Sunda Bogor dan sangat memahami budaya Sunda. Umur 6 tahun RR tinggal hingga menamatkan SMA di Bogor, kemudian melanjutkan kuliah di ITB.
"(Lagi pula) isu Jawa dan non Jawa itu isu kuno dan elitis," tukas Adhie.
- Soal Pengganti Joko Santoso, DPD Gerindra Jateng Masih Menunggu SK Pemberhentian dari DPP
- KPU Provinsi Jateng Ingatkan KPU Salatiga Usulkan Plh Pengganti Joko Badrun
- 10 Pasien Nyoblos di Atas Bangsal RS St Elizabeth