Isu Jawa dan non Jawa dijadikan peluru oleh pihak-pihak tertentu untuk menyerang Rizal Ramli (RR). Namun diyakini, menghadang RR maju di Pilpres 2019 dengan menggunakan isu tersebut akan layu sebelum berkembang.
- Simulasi Penghitungan Suara KPU Grobogan Dinilai Bikin Bingung Masyarakat
- Dua Srikandi Cantik PAN Sapa Masyarakat Kudus
- Prabowo Kantongi Empat Nama Cawapres
Baca Juga
Mantan Jurubicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, mengatakan saat ini NU adalah organisasi Jawa yang paling besar.
Jawa NU menjadi etnis terbesar nomor pertama di Lampung, terbesar kedua di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau, kemudian terbesar di seluruh Kalimantan dan wilayah-wilayah lainnya. Sehingga siapa pun yang didukung NU kultural akan menang.
"RR, Gus Romli, sangat dekat dan diterima oleh NU kultural. Dia juga alumni kehormatan Pasantren Gontor. RR memiliki cross-cultural links dengan NU, sehingga soal Jawa Non Jawa sudah tidak relevan," kata Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/3).
"Kejawaan" RR, menurut Adhie, mungkin kurang sesuai dengan kultur Solo dan Jogya. Tetapi style RR yang terbuka dan candid hangat diterima di Jawa Timur, pantai utara Jawa Tengah, Banyumas dan lain-lainnya.
Sosok RR, kata Adhie, juga tidak ada masalah untuk pemilih Jawa Barat yang merupakan pemilih terbanyak di Pilpres 2019. RR bisa berbahasa Sunda Bogor dan sangat memahami budaya Sunda. Umur 6 tahun RR tinggal hingga menamatkan SMA di Bogor, kemudian melanjutkan kuliah di ITB.
"(Lagi pula) isu Jawa dan non Jawa itu isu kuno dan elitis," tukas Adhie.
- PKS Jateng Siap Menangkan Pasangan Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar
- Sekjen Gerindra Dan PAN Bertemu Di Rumah Makan Turki
- Dandim 0716/Demak Ajak Wartawan Ngopi Bareng dan Bersinergi Jaga Kondusivitas Demak