10 Pasien Nyoblos di Atas Bangsal RS St Elizabeth

Pasien RS St Elizabeth yang didatangi petugas penyelenggara pemilu, PPS, Panwaslu Kelurahan Tegalsari dan saksi di ruang HD memberikan hak suaranya, usai menjalani perawatan rutin, Rabu (14/2). Istimewa/Dok.RMOLJateng
Pasien RS St Elizabeth yang didatangi petugas penyelenggara pemilu, PPS, Panwaslu Kelurahan Tegalsari dan saksi di ruang HD memberikan hak suaranya, usai menjalani perawatan rutin, Rabu (14/2). Istimewa/Dok.RMOLJateng

Sebanyak 10 pasien Rumah Sakit (RS) St Elizabeth, Semarang menggunakan hak pilihnya dengan cara menyoblos langsung diatas bangsal, Rabu (14/2).

Kepala Humas RS St Elizabeth, Probowatie Tjondronegoro menyampaikan, pasien yang menyalurkan hak pilihnya itu masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) terdiri dari 9 pasien di ruang Helmodialis (HD/Cuci darah) dan 1 pasien di ruang Maria, sehingga total pasien yang masuk DPTb ada 10.

"Pasien di ruang HD (Helmodialis/cuci darah) ada 10 orang. Tapi kemarin meninggal 1, jadi ada 9 pasien di ruang HD. Kalau di ruang Maria ada 1 pasien. Sedang untuk Karyawan, Perawat dan Dokter yang bertugas hari ini mencoblos di TPS 31 (Kapel Susteran RS St Elizabeth) dan di TPS sekitar ada sekitar 150 an,"  kata Probowati dalam jumpa pers di ruang humas RS St Elisabeth Semarang.

Pihak RS Elizabeth, kata Probo, dari awal memang sudah menyiapkan fasilitas pindah memilih, baik untuk pasien maupun Karyawan, Perawat dan Dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang tidak bisa digantikan.

"Kami memang menyiapkan, untuk yang sakit di HD itukan terjadwal ya, jadi bisa. Dan Perawat, tenaga medis, dokter, cleaning service Karyawan yang bekerja di sini. Jadi mereka meninggalkan cuma sebentar, lalu kembali lagi untuk bekerja, karena kan rumahnya jauh-jauh. Kami memfasilitasi mereka, supaya mereka memakai haknya. Cuma ya itu, harus 7 hari sebelumnya," lanjut Probowatie.

Secara teknis, Petugas Penyelenggara Pemilu Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panwas Pemilu (Panwaslu) Kelurahan Tegalsari, didampingi Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) Candisari, Kota Semarang dan saksi untuk nyoblos mendatangi pasien di ruangannya untuk melakukan coblosan.

Ketua PPS Kelurahan Tegalsari Imam Sardjono mengatakan, jika pelaksanaan pencoblosan di RS Elizabeth itu sudah sesuai dengan regulasi dengan meminta surat pindah memilih di TPS 31, TPS 22 dan TPS 18 di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

"Ya pencoblosan di rumah sakit Elizabeth ini sudah sesuai regulasi KPU (Komisi Pemilihan Umum), yaitu dari rumah sakit meminta pindah memilih dari awal lokasi pasien itu bertempat tinggal, pindah milih di TPS 31. Itu dibuatkan oleh PPS Kelurahan Tegalsari bisa atau PPS asal juga bisa. Jumlah pemilih (pasien) yang didaftarkan ada 10, komplitnya 17 orang dengan dokter dan tenaga medis," terangnya.

Salah satu pasien dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Yosep Widodo (58), yang tinggal di Banyumanik merasa senang dan berterima kasih, karena didatangi penyelenggara pemilu ke ruangannya untuk mencoblos dan memberikan hak suaranya bersama istrinya, yang selama ini mendampingi di RS St Elizabeth.

"Ya kami menilai termasuk bagus, sempurna tidak ada kendala apa-apa. Kami tadi di datangi oleh petugas dan diberikan 2 surat suara, Presiden dan DPD, karena KTPnya kan dari Klaten. Ini tadi mencoblos bersama istri," ujarnya didampingi istrinya di ruang HD RS St Elizabeth.