- Realisasi Investasi Batang Triwulan I 2025, Nilainya Turun Jadi Rp1,63 Triliun
- Bank Jateng Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dan Pekerja Informal
- Bank Jateng Raih Peringkat Pertama Dalam Survei Layanan Prima BPD 2025
Baca Juga
SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) menggelar pertemuan koordinasi penanganan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada Jumat (25/10).
Pertemuan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan termasuk manajemen Sritex, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, dan perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Kepala Dispernaker Sukoharjo, Sumarno, memimpin langsung pertemuan tersebut untuk memastikan kepentingan seluruh pihak, khususnya nasib para pekerja, tetap terjaga menyusul putusan pailit PT Sritex.
"Pemkab Sukoharjo berkomitmen mengawal proses ini untuk memastikan stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah kami tetap terjaga," ujar Sumarno.
Dalam pertemuan tersebut, pihak manajemen Sritex menyampaikan bahwa operasional perusahaan masih berjalan normal dengan kapasitas produksi tekstil 60%-70% dan produksi garmen masih berjalan penuh di 14 pabrik. Perusahaan juga telah memiliki order hingga Maret 2025.
Pemkab Sukoharjo melalui Dispernaker akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan koordinasi intensif antara perusahaan dengan instansi terkait, termasuk Bea Cukai mengingat lokasi PT Sritex berada dalam kawasan Sukoharjo.
Liputan tentang kasus kepailitan PT Sritex dapat dibaca dalam tautan ini:
Kelindan Para Presiden Republik Indonesia Dengan Sritex
- Ole Starter Dan Marselino Di Laga Pamungkas Oxford United Di EFL Championships
- Tegal Education Run 5K Bagi Motivasi Masyarakat Hidup Sehat
- Innalillahi, Satu Jemaah Haji Asal Banjarnegara Wafat Saat Penerbangan Ke Tanah Suci