Jalan poros Desa Penawangan, Pringapus, Kabupaten Semarang, kembali ambrol untuk ketiga kalinya sejak kejadian terakhir tahun 2019 silam.
- Patahan Jalur Trangkil-Unnes Akibatkan Kecelakaan
- Ini Langkah Strategis Pemkab Blora Perbaiki Ruas Jalan Rusak
- Bupati Ischak Siap Lanjutkan Estafet Kepemimpinan
Baca Juga
Jalan yang baru diperbaiki dengan beton itu pun amblas ke jurang lantaran kontur tanah yang labil.
Dari pantauan, panjang jalan dari beton yang ambrol mencapai 100 meter berada di Km 3 Jalan Poros Desa Penawangan, Dusun Mrana. Ambrolnya jalan dikarenakan kondisi tanah mudah bergerak.
Selain itu saat musim hujan memperparah tekstur bangunan tanpa pondasi yang kuat karena hanya mengandalkan bekas jalan makadam yang dibuat warga secara tradisional.
Jalan poros yang ambrol ini juga satu-satunya jalan keluar bagi warga desa terluar di Kabupaten Semarang menuju Kacamatan Pringapus dan Karangjati, Kabupaten Semarang.
"Ini jalan yang sama ambrol tahun 2019 dibangun Pemda melalui Dinas Pekerjaan Umum. Saat itu yang ambrol di sisi Barat. Kali ini kembali ambrol di sisi Selatan. Warga kami nyaris terisolasi," kata Kaur Pemerintahan Arifin saat menunjukkan titik yang ambrol, Jumat (13/8).
Ia menerangkan, lokasi longsor merupakan akses jalan yang menghubungkan dua wilayah yakni Desa Penawangan dengan Desa Mranak.
Ditambahkan Warsito Kaur Kesrah Desa Penawangan, untuk saat ini lebar jalan yang bisa dilalui sekitar 2,5 meter, atau hampir seukuran lebar satu mobil pikap.
"Ambrolnya jalan sudah terjadi tiap tahunnya. Setelah dibeton, kejadian longsor dari tahun 2017 terakhir tahun 2019. Kemudian langsung diperbaiki, namun longsor lagi dan hingga kini belum ada tindak lanjut," paparnya.
Pemdes Penawangan menginstruksikan untuk memasang bambu sebagai peringatan kepada warga dan masyarakat pendatang luar Desa Penawangan agar berhati-hati saat melintas.
Tak jarang, tidak sekali mobil terperosok nyaris masuk ke jurang yang dipenuhi tanaman pohon jati muda.
Dari pantauan, warga Penawangan sempat memasang bambu sekitar 10 meter sebelum lokasi longsor, batu-batu dan plang kayu ditata sebagai tanda peringatan di dua sisi lajur yang longsor.
Di lokasi longsor, dipasang juga beberapa balok kayu dan tali plastik sebagai pagar lajur yang dapat dilalui.
- Polrestabes Semarang Amankan Pelaku Curi Emas Modus Gendam
- Ade Bhakti Siap Bersaksi
- Team Elang Patroli Rutin, Cegah Tawuran dan Balap Liar