Satlantas Polres Grobogan akan memberlakukan sistem buka tutup dengan adanya proyek pembangunan jalan di beberapa titik di Jalan Purwodadi-Blora.
- Ini Pesan Kapolres Tegal Kota Jelang May Day
- Purbalingga Agendakan Gebyar Semarak Kemerdekaan Bertemakan Jenderal Soedirman
- Polres dan Ormas Siap Amankan Paskah di Salatiga
Baca Juga
Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Deni Eko Prasetyo melalui Kanit Turjawali Ipda Eko Arie Kisworo mengatakan, perbaikan jalan akan berdampak pada arus lalu lintas. Terutama bagi pengguna jalur Purwodadi menuju Blora.
"Agar lalu lintas bisa berjalan kita gunakan sistem buka tutup jalan di jalur tersebut," jelasnya, Jumat (15/9).
Pihaknya akan memberikan pembinaan kepada warga yang diberikan kepercayaan oleh pelaksana proyek untuk mengatur arus lalu lintas.
"Warga akan dipahamkan bagaimana buka tutup arus yang benar. Kemudian mengatasi kepadatan arus, bagaimana mengurainya," imbuh Ipda Eko.
Beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan pribadi guna menghindari padatnya arus lalu lintas, diantaranya, perempatan Tawangharjo dan Ngaringan.
"Dari Tawangharjo bisa ambil arah Sembungharjo Pulokulon, dan mobil dari Blora bisa melalui Ngaringan menuju Grobogan lewat jalur dalam. Namun hanya mobil pribadi yang bisa lewat," ujarnya.
Diketahui, ada 4 paket peningkatan jalan di Jalan Purwodadi-Blora. Yakni sepanjang 12 kilometer, mulai Jalan Lingkar Utara Purwodadi sampai Ngawen, Blora.
Jalan saat ini masih beraspal nantinya akan diganti dengan rigid beton tanpa tulangan.
"Lebih komplek, peningkatan kapasitas dan struktur. Jalan akan diperlebar menjadi 8,2 meter. Bahu jalan juga diperkeras. Kiri kanan masing-masing 1,4 meter memakai K 250," kata, Subkor Wilayah 2 Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Provinsi Jateng wilayah Purwodadi, Umar.
Hadi Suprayitno, selaku PPK paket 1 mengatakan proyek peningkatan jalan mulai jalan lingkar utara Purwodadi sampai Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo. Yakni sepanjang 3,15 kilometer.
"Mulai dari jalan Lingkar utara sepanjang 350 meter. Aspal akan diganti dengan rigid beton. Pelaksanaan dengan melakukan pengelupasan aspal, dibongkar, diuruk. Baru lantai kerja, dan beton setebal 25 sentimeter. Kami gunakan beton fast track, dalam 4-5 hari bisa dibuka," ujarnya.
Sedangkan paket 2A, 2B dan 3 memiliki panjang sekitar 8,9 kilometer. Yakni dari depan kantor Kecamatan Tawangharjo hingga Ngawen Blora. Paket 2A sepanjang 2,6 kilometer dimulai dari depan kantor Kecamatan Tawangharjo hingga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari senilai Rp 39 Miliar. Paket 2B sepanjang 2,9 kilometer dengan nilai anggaran sebesar Rp 36,9 Miliar.
"Paket 2B dari Sambirejo sampai Wirosari. Sedangkan paket 3 sepanjang 3,4 kilometer dari Wirosari sampai Ngawen, Blora senilai Rp 40 Miliar," kata Arif Setiawan, selaku PPK paket 2A, 2B dan 3.
Arif menambahkan, selain peningkatan jalan, akan ada pembuatan geo membran. Yakni untuk mengatasi kembang susut tanah.
"Akan dilakukan pengerukan dengan lebar 1,5 meter dalam 2 meter. Kemudian ditutup agar kedap air," terangnya.
Dengan waktu yang singkat, pihaknya meminta support semua pihak agar pelaksanaan proyek peningkatan jalan berjalan dengan lancar.
"Dampak pembangunan tersebut memicu kondisi lingkungan dan kemacetan lalulintas. Perlu kerja sama mensukseskan kegiatan tersebut. Sehingga selesai dengan baik," pungkasnya.
- Wawalkot Tegal Buka TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2025
- Pemkab Sukoharjo Pinjamkan 351 Motor untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas
- Masalah Ekonomi Sulut Tingginya Angka Perceraian di Demak